Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Wacana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Rupiah Kembali Tertekan

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.890 per dollar AS, melemah dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.838 per dollar AS.

Terpantau nilai tukar rupiah terus bergerak di zona negatif, di mana sampai dengan pukul 10.30 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.878,5 dollar AS, melemah 40,5 poin atau 0,27 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, wacana kenaikan BBM subsidi menjadi sentimen negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan keempat Agustus ini.

Investor mencermati adanya potensi lonjakan inflasi di Indonesia, seiring dengan meningkatnya harga BBM jenis Pertalite dan Solar.

"Dan bisa menurunkan daya beli masyarakat sehingga bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi, bisa memberikan tekanan ke rupiah," ujar Ariston kepada Kompas.com, Senin.

Selain itu, sentimen bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga masih menekan kinerja berbagai aset berisiko, termasuk rupiah.

Sebagaimana diketahui, dalam risalah Federal Open Market Committee (FOMC) disebutkan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan, meskipun inflasi di Negeri Paman Sam menunjukan perlambatan.

"Sentimen The Fed ini terlihat masih bertahan dan memberikan sentimen negatif," kata Ariston.

Bukan hanya terhadap rupiah, indeks dollar AS pada hari ini terpantau kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia, mulai dari dollar Hong Kong, dollar Taiwan, won Korea Selatan, yuan China, baht Thailand, rupee India, peso Filipina, dollar Singapura, hingga ringgit Malaysia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/22/113000726/ada-wacana-kenaikan-harga-bbm-subsidi-rupiah-kembali-tertekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke