Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Masih Tertekan, Dekati Rp 14.900 Per Dollar AS

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.900,5 per dollar AS, melemah dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.891,5 per dollar AS.

Terpantau nilai tukar rupiah terus bergerak di zona negatif, di mana sampai dengan pukul 11.00 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.898,5 dollar AS, melemah 7 poin atau 0,05 persen.

Sikap hawkish bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), terkait kebijakan moneter masih mendongkrak indeks dollar AS terhadap banyak mata uang, termasuk rupiah.

"Indeks dollar AS naik lebih dari 2 persen minggu lalu, reli mingguan terbaik sejak April 2020, didorong serangkaian pejabat Fed yang menekankan, kenaikkan suku bunga yang lebih besar diperlukan," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, dikutip Selasa.

Dari dalam negeri, pasar masih mencermati wacana kenaikkan harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar, yang dipastikan berdampak terhadap laju inflasi Tanah Air.

Sejumlah ekonom dan analis memproyeksi, apabila wacana kenaikkan harga Pertalite dan Solar terealisasi, tingkat inflasi dapat menembus 7 persen secara tahunan (year on year/yoy), mengingat lonjakan harga komoditas volatile foods masih berlanjut.

"Saat inflasi semakin meninggi, maka nilai tukar mata uang semakin tergerus, rupiah pun tertekan," ucap Ibrahim.

Bukan hanya terhadap rupiah, indeks dollar AS pada hari ini terpantau kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia, mulai dari dollar Taiwan, won Korea Selatan, yuan China, baht Thailand, rupee India, hingga ringgit Malaysia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/23/114227426/rupiah-masih-tertekan-dekati-rp-14900-per-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke