Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat: Tanpa Adanya Tambahan Armada di BUMN Aviasi, Harga Tiket Pesawat Tidak Akan Turun Signifikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga tiket pesawat saat ini disebabkan tingginya harga avtur dan aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang merevisi tarif batas atas. Karena itu, bila Kemenhub bisa mengatur fuel surcharge dan struktur tarif batas atas, maka niscaya harga tiket pesawat di Indonesia bisa terjangkau kembali.

Pengajar Hukum Persaingan Usaha, Hukum Kepailitan dan Analisa Ekonomi atas Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Ditha Wiradiputra mengatakan, saat ini mayoritas industri penerbangan Indonesia dikuasai Lion Air Group.

Sedangkan dominasi Garuda Indonesia di industri penerbangan nasional berkurang pasca pandemi Covid-19 dan adanya masalah finansial di internal perseroan. Padahal sebelum pandemi Covid-19 dominasi Lion Air Group masih dapat diimbangi Garuda Indonesia.

Dengan banyak berkurangnya jumlah armada, membuat kapasitas angkut dan rute Garuda Indonesia menjadi terbatas. Karena, rute dan kapasitas maskapai pelat merah itu yang terbatas, sehingga terjadi mekanisme pasar.

Dengan begitu, masyarakat tak memiliki banyak pilihan perusahaan penerbangan. Padahal menurut Ditha sebelumnya masyarakat memiliki banyak pilihan perusahaan penerbangan.

Menurut Dia, kondisi seperti ini akan berdampak sangat signifikan terhadap persaingan usaha industri penerbangan nasional dan membuat dominasi Lion Air Group semakin kuat dan membuat masyarakat sulit mendapatkan harga tiket pesawat yang murah.

"Kondisi tidak adanya persaingan ini yang dimanfaatkan pelaku usaha untuk memaksimalkan keuntungan. Padahal sebelumnya konsumen memiliki banyak pilihan maskapai sesuai dengan harga dan layanan yang diberikan," ujar Ditha dilansir dari Kontan, Jumat (26/8/2022)

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dinilai Ditha akan kesulitan untuk mengurangi dominasi Lion Air Group di bisnis aviasi Indonesia. Selama pelaku usaha aviasi tidak ada kerjasama mengatur harga, maka KPPU sulit untuk masuk melakukan tindakan.

Menurutnya, yang bisa mengurai permasalahan tingginya harga tiket adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menambah armada. Sehingga langkah Menteri BUMN Erick Thohir menambah jumlah armada Garuda Indonesia merupakan langkah strategis untuk memperbaiki iklim persaingan usaha yang sehat dan menekan harga tiket pesawat di Indonesia.

"Tanpa adanya tambahan armada di BUMN aviasi, harga tiket pesawat di Indonesia belum akan turun signifikan,"terang Ditha.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah meminta agar harga tiket pesawat turun. Namun perintah tersebut tak akan berdampak ke maskapai swasta. Pemerintah tak bisa menekan airline swasta.

Permintaan tersebut hanya akan dapat diimplementasikan ke perusahaan BUMN aviasi. Sehingga penambahan pesawat di BUMN aviasi mutlak dilakukan untuk menambah kapasitas dan mengurangi dominasi Lion Air Gorup. (Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Langkah Kementerian BUMN Tambah Armada Garuda Diharapkan Tekan Harga Tiket Pesawat

https://money.kompas.com/read/2022/08/26/150000026/pengamat--tanpa-adanya-tambahan-armada-di-bumn-aviasi-harga-tiket-pesawat

Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke