Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Tabungan 0 Persen, Tren Menabung di Bank Tetap Tinggi?

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, minat masyarakat untuk menabung di bank masih tinggi hal ini lantaran faktor kebiasaan dan diperkuat dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Tren menabung bank masih tinggi," ujarnya kepada kompas.com, dilansir Senin (12/9/2022).

Menurut Bhima, masyarakat masih banyak yang menabung di bank lantaran menabung sudah menjadi kebiasaan akibat kampanye inklusi keuangan disamakan dengan gerakan membuka rekening di bank.

Kemudian, adanya pandemi membuat masyarakat menahan uang yang dimiliki dengan menyimpannya di tabungan bank.

Pergeseran fungsi tabungan

Kendati minat masyarakat untuk menabung di bank masih tinggi, kata dia, terjadi pergeseran fungsi dari tabungan bank yang tadinya dimanfaatkan untuk menabung dan mendapatkan keuntungan dari bunga bank. 

Saat ini masyarakat memanfaatkan tabungan bank untuk dapat melakukan transaksi seperti berbelanja online atau mengisi dompet digital (e-wallet).

"Sebagian masyarakat memanfaatkan tabungan di bank bukan mengharap bunga tapi mengharap fasilitas seperti e-wallet, emoney, belanja online, atau membayar kartu kredit," ucapnya.

Kemudian, masyarakat juga banyak yang menabung di bank untuk kebutuhan lain, seperti sebagai dokumen saat pengajuan visa perjalanan keluar negeri atau sebagai syarat kredit di bank.

Menabung di bank tak lagi menguntungkan?

Bhima mengatakan, saat ini menabung di bank sudah tidak menguntungkan lagi.

"Sudah tidak menguntungkan apalagi nominal simpanannya kecil, karena antara bunga yang didapatkan dengan biaya administrasi, pajak akan menggerus nilai simpanan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Oleh karenanya, dia bilang, generasi milenial harus kreatif dalam menyimpan gaji dan pendapatannya. Sebab, kini produk tabungan tidak bisa dijadikan satu-satunya tempat menyimpan uang.

Milenial dapat mulai mencari berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan target investasinya agar nilai uangnya dapat tetap berkembang.

"Perlu diversifikasi ke surat utang ritel misalnya yang bunganya jauh lebih tinggi dibanding simpanan bank atau alihkan sebagian ke emas, valas, dan reksadana saham," jelasnya.

Sebagai informasi, dikutip dari laman danamon.co.id, Bank Danamon hanya mematok suku bunga tabungan sebesar 0 persen untuk Tabungan FlexiMAX dengan saldo di bawah Rp 50 juta dan bunga 0,50 persen untuk saldo sebanyak Rp 50 juta sampai Rp 500 juta.

Begitupun untuk Tabungan Danamon Lebih. Tabungan dengan saldo di bawah Rp 500.000 bunganya 0 persen, saldo Rp 500.000 sampai di bawah Rp 50 juta bunganya 0,10 persen, dan saldo di atas Rp 1 miliar bunganya 0,25 persen.

Kemudian, dikutip dari laman bankmandiri.co.id, bunga tabungan untuk saldo di bawah Rp 1 juta hanya 0 persen sedangkan untuk saldo tabungan yang lebih besar pun bunganya masih di bawah 1 persen.

Contohnya, untuk produk Tabungan Rupiah, saldo di bawah Rp 50 juta bunganya 0 persen, saldo Rp 50 juta sampai kurang dari Rp 500 juta bunganya 0,10 persen, saldo Rp 500 juta sampai kurang dari Rp 1 miliar bunganya 0,60 persen, dan saldo lebih dari Rp 1 miliar bunganya 0,60 persen.

Dikutip dari laman bca.co.id, suku bunga untuk produk tabungan Tahapan berada di kisaran 0,00-0,05 persen, untuk jumlah saldo di bawah Rp 10 juta maka bunganya 0,00 persen sedangkan untuk saldo sebesar Rp 1 miliar hanya 0,05 persen.

Suku bunga rendah di bawah 1 persen juga diberlakukan BCA untuk berbagai produk tabungannya, seperti Tahapan Xpresi, Tahapan Gold, Tapres, hingga TabunganKu.

https://money.kompas.com/read/2022/09/12/084000726/suku-bunga-tabungan-0-persen-tren-menabung-di-bank-tetap-tinggi-

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke