Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Bank Mandiri Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya

Mengacu kepada data RTI, emiten dengan kode saham BMRI itu terus bergerak di zona hijau pada sesi perdagangan hari ini, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah yakni Rp 9.500 per lembar saham.

Namun, memasuki pukul 14.00 WIB, penguatan tersebut mulai tergerus, hingga pada akhirnya saham BMRI ditutup menguat 0,54 persen ke level Rp 9.350 per lembar saham.

Dengan nilai Rp 9.350 pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham BMRI telah naik Rp 2.300 atau 32,62 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai penguatan BMRI pada hari ini tidak terlepas dari belum adanya sentimen negatif yang memicu pelaku pasar melakukan aksi jual secara masif, khususnya pada saham indeks "mover" termasuk perbankan.

"Pasca meredanya tekanan jual di wall street, maka hari ini menjadi momentum IHSG menembus resisten 7.355 secara psikologis meningkatkan optimisme pelaku pasar dengan melakukan aksi beli terhadap saham banking yang semester 1 mencatatkan kinerja cemerlang," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis.

Sementara itu, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai fundamental perekonomian RI yang kuat, tercermin dari data neraca dagang teranyar, turut meningkatkan optimisime investor terhadap prospek kinerja emiten pada penghujung tahun ini.

"Kita memasuki kuartal IV dengan modal yang baik dan pendapatan para emiten diperkirakan terus meningkat," ujar dia.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional juga diproyeksi masih tumbuh positif, meskipun dibayang-bayangi potensi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Saham keuangan merupakan proxy utama pertumbuhan ekonomi," kata Wawan.

Oleh karenanya Wawan memproyeksi saham sektor keuangan, termasuk BMRI, masih berpotensi menguat ke depannya seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun demikian, Ivan menilai kinerja emiten berpotensi mengalami perlambatan, seiring dengan ketidakpastian global yang berlanjut, sehingga pada akhirnya berpotensi menimbulkan aksi profit taking.

"Yang mengakibatkan tekanan pada pasar saham sehingga sebaiknya investor tetap memperhatikan tren harga sahamnya," ucap Ivan.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/09/15/183500826/saham-bank-mandiri-sentuh-level-tertinggi-sepanjang-sejarah-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke