Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Melemah Tembus Rp 15.100 Per Dollar AS, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

"Indeks dollar mengalami penguatan hingga 110. Kalau dollar menguat berarti lawan mata uang lainnya, terutama emerging market, mengalami depresiasi. Semakin kuat dollar berarti lawannya semakin melemah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (26/9/2022).

Ia menjelaskan, tekanan pasar keuangan global yang sempat mereda kembali mengalami bergejolak, terutama di sepanjang September 2022. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed yang masih tetap hawkish.

Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 22 September 2022, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi di kisaran 3 persen-3,25 persen. Adapun diproyeksikan hingga akhir tahun suku bunga The Fed akan naik mencapai 4,4 persen.

Kebijakan moneter bank sentral AS

Kebijakan pengetatan moneter itu, dilakukan Bank Sentral AS sebagai respons dari melonjaknya inflasi AS. Tingkat inflasi AS per Agustus 2022 mencapai 8,3 persen, memang lebih membaik ketimbang Juli 2022 yang sebesar 8,5 persen, namun inflasi intinya atau core inflation tetap tinggi di 6,3 persen.

"(Inflasi yang tinggi) membuat semua bank sentral semua negara merespons dengan kebijakan menaikkan suku bunga dan melakukan pengetatan likuiditas. Seperti AS, selama tahun 2022 sendiri sudah naik 300 basis poin," kata Sri Mulyani.

Kebijakan moneter AS itu pada akhirnya membuat terjadinya aliran modal asing keluar (capital outflow) dari negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Kondisi tersebut membuat nilai mata uang negara-negara berkembang pun kian melemah karena tertekan dollar AS.

"Outflow dari negara-negara emerging ini di alami berbagai negara, termasuk kita. Bahkan dalam hal ini dialami oleh Afrika Selatan, Brasil, termasuk Tiongkok. Ini tentu akan menimbulkan tekanan terhadap sektor keuangan," jelasnya.

Koreksi tersebut terus berlanjut dalam kurun waktu 1 jam pertama perdagangan, dan menembus Rp 15.100 per dollar AS. Kini hingga pukul 17.30 WIB, kurs rupiah bertahan pada level Rp 15.129 per dollar AS, melemah 0,61 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/09/26/183000826/rupiah-melemah-tembus-rp-15.100-per-dollar-as-sri-mulyani-ungkap-penyebabnya

Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke