Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tambah Akses Terminal Tahun Depan, IPCC Juga Sasar Layanan untuk Kendaraan Listrik

Sejumlah strategi bisnis yang didapuk perseroan, antara lain dengan memperkuat kerja sama dengan distributor dan produsen otomotif, menambah jumlah layanan terminal, hingga rencana pengembangan bisnis secara anorganik seperti layanan Cargodoring dan Stevedoring serta layanan untuk kendaraan listrik.

Direktur Utama IPCC Rio TN Lasse mengungkapkan, pihaknya berencana menambah akses terminal di beberapa wilayah.

"Kami targetkan tahun 2023 bisa ekspansi menambah dua terminal. Di 2022 sudah terealisasi penambahan terminalnya,” ujar Rio, dalam media gathering di Bali, beberapa waktu lalu, melalui keterangannya. 

Dia menjelaskan, dua terminal yang sudah terealisasi di 2022 yakni di Belawan (Medan) dan di Makassar sehingga melengkapi Terminal Satelit eksisting lainnya, yaitu Terminal Panjang, Lampung dan Terminal Roro Pontianak. Lalu pada 2023 akan menambah lagi di Surabaya serta di wilayah Indonesia Timur.

"Kami juga melihat Banjarmasin memiliki potensi yang cukup besar. Kemudian juga di Balikpapan, Bali terutama di Benoa, dan Nusa Tenggara terutama di Kupang yang juga cukup memiliki peluang untuk ekspansi ke sana dengan membangun terminal sebagai hub," tambah Rio.

Layanan untuk kendaraan listrik

IPCC sendiri saat ini mengusung tagline baru "Beyond The Gate" yang artinya terus mencari peluang bisnis untuk meningkatkan pendapatannya. Untuk itulah strategi penambahan terminal layanan terus dilakukan bersamaan dengan makin banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak.

Misalnya saja, pengembangan kerja sama dengan Hyundai, lantaran pabrikan mobil asal Korea tersebut berinvestasi cukup besar di Indonesia dengan membangun pabrik di Cikarang, Delta Mas. Hyundai juga bilang berencana memindahkan basis operasinya untuk Asia Pasifik ke Indonesia.

"Selain dengan Hyundai, IPCC telah bekerja sama dengan pabrikan produsen kendaraan Toyota dan Daihatsu, IPCC juga membuka peluang kerja sama dengan pabrikan mobil lainnya seperti Suzuki, Izusu dan lainnya. Belum lagi dengan produsen kendaraan berat," kata dia.

Selain itu, IPCC juga menangkap peluang kerja sama dengan pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle) yang pengapalannya memerlukan penanganan khusus.

Menurut Rio, IPCC akan mempersiapkan diri untuk melayani permintaan angkut kendaraan listrik dengan fasilitas pendukung seperti "charging station" di area terminal, sebagai bagian pengembangan bisnis pada 2023. IPCC juga membidik peluang pengangkutan alat berat dan komponennya, terutama untuk industri konstruksi dan untuk pertambangan.

Dengan strategi tersebut, Rio menargetkan volume permintaan angkut kendaraan untuk ekspor dan impor CBU tahun depan bisa mencapai sebanyak 560.000 unit atau lebih seiring membaiknya permintaan akan kendaraan. Belum lagi permintaan di domestik yang secara total bisa mencapai lebih dari 650.000 unit.

Sedangkan pada 2022, Rio memperkirakan volume angkut kendaraan mencapai 600.000 unit CBU dari ekspor, impor, dan domestik. Terlebih adanya Terminal Satelit kian menambah jumlah bongkar muat di Terminal IPCC.


Belanja modal

Untuk melanjutkan ekspansi bisnis pada tahun depan, IPCC mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp 30 miliar-Rp 40 miliar pada 2023.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sumarno menjelaskan, anggaran tahun depan akan difokuskan untuk meningkatkan layanan terminal IPCC, perbaikan lapangan serta perbaikan sistem.

"Kami juga akan berinvestasi untuk mendukung penerapan sistem sekali bayar atau single billing langsung ke IPCC," kata Sumarno.

Selanjutnya, IPCC membidik pendapatan Rp 700 miliar di sepanjang 2023 dengan target laba bersih Rp 130 miliar pada tahun depan.

https://money.kompas.com/read/2022/09/26/190236626/tambah-akses-terminal-tahun-depan-ipcc-juga-sasar-layanan-untuk-kendaraan

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke