Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

STAR AM Gandeng Bank Sinarmas Jadi Mitra untuk Pasarkan Produk Reksa Dana Terproteksi

KOMPAS.com - Melonjaknya minat masyarakat dalam berinvestasi di Pasar Modal dan tren investasi mendorong PT Surya Timur Alam Raya Asset Management (STAR AM) sebagai salah satu perusahaan manajer investasi di Indonesia untuk terus mengembangkan jalur distribusi melalui Agen Penjual Reksa Dana (APERD) yang kredibel.

Anak perusahaan dari PT Aldiracita Sekuritas, tersebut menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) dalam hal distribusi produk reksa dana.

“Bank Sinarmas (BSIM) berkomitmen untuk selalu menyediakan produk dan layanan terbaik bagi nasabah, maka kami menambah partner manajer Iinvestasi, yaitu STAR AM,” ujar Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/6/2022).

Frenky menambahkan bahwa BSIM senantiasa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan terus bertransformasi untuk menjadi payment and transaction bank dengan jaringan distribusi terlengkap dan terintegrasi bersama STAR AM untuk mendukung pertumbuhan inklusi keuangan di pasar modal dengan menawarkan pengalaman berinvestasi reksa dana yang terbaik bagi investor, baik retail maupun profesional.

“Reksadana terproteksi ini merupakan pilihan yang terbaik untuk investasi jangka menengah karena potensi imbal baliknya menarik, yakni dengan memaksimalkan rencana keuangan yang mapan di masa depan dan dikelola oleh manajer investasi yang profesional di bidangnya,” sambungnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Bisnis Bank Sinarmas, Miko Andidjaja juga menjelaskan bahwa kerja sama tersebut memungkinkan nasabah Bank Sinarmas untuk lebih mudah mengembangkan dana melalui instrumen reksa dana berkualitas yang ditawarkan oleh STAR AM, salah satunya adalah STAR Protected XVIII.

Sebagai informasi, STAR Protected XVIII merupakan produk reksa dana terproteksi yang baru saja diluncurkan pada 30 Agustus 2022. STAR Protected XVIII dikelola oleh STAR AM dengan indikasi imbal hasil sebesar 6 persen per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan.

“Nasabah STAR Protected XVIII dapat melakukan penjualan kembali unit penyertaannya setelah 1 tahun 3 bulan sejak tanggal emisi dan akan jatuh tempo pada 24 Mei 2025. Selain itu, pokok investasi terproteksi 100 persen dan dapat dicairkan sesuai dengan tanggal pelunasan parsial dan akhir dengan tetap memperhatikan risiko-risiko investasi,” ujar Miko.

Adapun reksa dana terproteksi dinilai Miko lebih menguntungkan. Sebab, melalui produk itu, nasabah memiliki kesempatan untuk memperoleh hasil investasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional.

“Sebagai catatan, Reksa dana terproteksi (RDT) merupakan jenis produk reksa dana yang akan memberikan mekanisme proteksi terhadap pokok investasi investor hingga jatuh tempo, selama tidak terjadi risiko investasi dan investor tidak melakukan penjualan kembali sebelum maturity date,” jelas Miko.

Chief Marketing Officer STAR AM, Hanif Mantiq mengatakan, RDT STAR Protected XVIII dinilainya sesuai bagi nasabah high net worth income (HNWI) Bank Sinarmas yang ingin melakukan diversifikasi portofolio investasinya, tetapi tetap mendapatkan imbal hasil yang menarik dan risiko berkurangnya nilai pokok investasi tetap terjaga.

Perlu diketahui, mekanisme proteksi RDT STAR Protected XVIII dilakukan melalui investasi pada underlying asset berupa obligasi berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry tahap II tahun 2022 seri B yang telah mendapatkan rating idA dari Pefindo dan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022 Seri A yang juga mendapat rating idA dari Pefindo.

Pada hari peluncuran, RST STAR Protected XVIII berhasil membukukan dana kelolaan sebesar 203.1 miliar dari 222 nasabah HNWI Bank Sinarmas.

Sejalan dengan misi STAR AM

Chief Executive Office STAR AM, Reita Farianti, mengakui bahwa kerja sama tersebut sejalan dengan misi STAR AM dalam menyediakan ragam pilihan produk investasi yang dapat membantu nasabah dalam mengembangkan portofolio dan mencapai tujuan Investasinya.

Reita optimistis dengan menggandeng Bank Sinarmas, pihaknya sebagai manajer investasi dengan tim credible dan berpengalaman di industri pasar modal dapat memberikan manfaat terbaik pada masyarakat.

Perlu diketahui, STAR AM telah berdiri lebih dari 15 tahun dan telah memperoleh izin operasional perusahaan efek sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2004.

“Kerja sama dengan Bank Sinarmas ini menunjukkan kesiapan STAR AM selaku manajer investasi dan kredibilitas produk-produknya yang terjaga sehingga dapat menggandeng Bank sebagai salah satu jalur distribusi,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa adanya kerja sama membuktikan bahwa performa yang pihaknya berikan selama ini, khususnya pada produk-produk yag dikelola, selalu optimal.

“Tentunya izin yang diberikan OJK kepada STAR AM terkait kerja sama dengan bank sebagai jalur distribusi ini, akan mendukung strategi kami dalam membesarkan dan memperluas mitra distribusi produk kami melalui channel APERD, baik perbankan, sekuritas, maupun fintech,” jelasnya.

Hingga saat ini, STAR AM telah bekerja sama dengan 14 APERD, termasuk Bank Sinarmas dan telah mencatatkan total kelolaan reksa dana (AUM) dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) sebesar 14,2 triliun per 30 September 2022.

Pertumbuhan tersebut cukup signifikan jika dibandingkan posisi AUM pada akhir 2021, yaitu sebesar 7,9 triliun.

https://money.kompas.com/read/2022/10/06/135100926/star-am-gandeng-bank-sinarmas-jadi-mitra-untuk-pasarkan-produk-reksa-dana

Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke