Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Prediksi Situasi Global Tetap Sulit pada 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato sambutan di pertemuan keempat Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di Washington D.C, Amerika Serikat mengatakan, situasi dunia yang menantang ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan.

"Kita dapat memperkirakan bahwa situasi global tetap sulit pada tahun 2022 dan mungkin dapat meluas hingga tahun 2023," ujarnya dikutip dari YouTube Bank Indonesia, Kamis (13/10/2022).

Dia menjelaskan, saat ini perang Rusia dan Ukraina semakin memburuk sehingga krisis ketahanan pangan dan gizi global, harga energi yang tinggi dan fluktuatif, kebijakan perdagangan yang membatasi, dan gangguan rantai pasok berpotensi terus berlanjut.

Lonjakan harga energi tersebut telah mempengaruhi sebagian besar negara, terutama negara berkembang yang mengimpor energi akan menghadapi beban tertinggi.

"Lanskap energi global juga telah dibentuk kembali secara radikal, pandemi, dan perang di Ukraina telah membuat harga energi melonjak yang mengakibatkan kekhawatiran keamanan energi," ucapnya.

Selain itu, pengetatan kebijakan moneter global rupanya terjadi lebih cepat dari yang diantisipasi banyak pihak. Kini banyak negara maju dan negara berkembang menaikkan suku bunga acuan mereka secara signifikan.

Dia mengatakan, berbagai hal tersebut menyebabkan kondisi ekonomi yang menantang ini akan berlanjut hingga 2023 dan dirasakan tidak hanya bagi negara berpenghasilan rendah tapi juga negara berkembang dan maju.

Sebab, seluruh negara mulai menghadapi kondisi ini dengan keadaan ekonomi yang kurang baik setelah terpukul oleh pandemi Covid-19. Bahkan dia bilang, sebagian besar negara bahkan mulai dari posisi utang yang tinggi akibat langkah pemulihan ekonomi yang diambil pasca pandemi.

"Perang, lonjakan harga komoditas, peningkatan inflasi dan suku bunga global, serta pengetatan likuiditas meningkatkan risiko tekanan," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/10/13/114300926/sri-mulyani-prediksi-situasi-global-tetap-sulit-pada-2023

Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke