Berdasarkan laporan keuangan Bank Muamalat, total pembiayaan perseroan selama Semester I 2022 sebesar Rp 18,93 triliun, turun 32,5 persen dibandingkan total pembiayaan Semester I 2021 yang mencapai Rp 28,07 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, meski pada tahun ini ditargetkan ada pertumbuhan, namun realisasi pembiayaan perseroan tahun ini masih akan tetap turun jika dibandingkan dengan realisasi di 2021 yang sebesar Rp 18,04 triliun.
Pasalnya, di tahun ini perseroan menyerahkan aset buruk ke PT Perusahaan Pengelola Aset senilai Rp 10 triliun. Hal ini membuat rasio net performing financing (NPF) perseroan membaik ke level 0,85 persen dari posisi Kuartal III 2022 yang mencapai 4,94 persen.
"Insya Allah sampai akhir tahun target pembiayaannya secara bank keseluruhan kita akan capai sebesar kenaikan totalnya Rp 3,2 triliun growthnya. Tapi akan masih turun (dibanding 2021) karena kita sudah buang Rp 10 triliun yang pembiayaan bermasalah," ujarnya kepada wartawan di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Dia menjelaskan, untuk penyaluran pembiayaan di tahun ini perseroan lebih percaya diri menyalurkan di sektor korporasi atau wholesale lantaran lebih mudah menyalurkannya.
Sebab di sektor korporasi, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan ke perusahaan-perusahaan yang sudah terpercaya seperti BUMN dan perusahaan dengan rating AAA sehingga meski keuntungan yang didapat hanya sedikit namun tidak berpotensi menambah NPF perseroan.
"Wholesale lebih gampang pencapaiannya, wholesale itu kita dapat 2-3 tambahan insya allah ini bisa tercapai," kata Achmad.
Namun, hal ini dapat disiasati dengan penyaluran pembiayaan ritel ke sektor islami yang menargetkan pembiayaan ke rumah sakit islam, sekolah islam, serta pembiayaan haji dan umroh agar perseroan tetap bisa mencapai target pembiayaan tahun ini.
"(Islamic segment) itu exit target karena kita juga approachnya tidak untuk orang perorangan tapi grup, jadi ada grup yang punya RS dan sekolah. Nah biasanya banyak tuh yang udah punya sekolah satu dia juga punya RS. Itu lebih gampang mencapai targetnya," tuturnya.
Seperti diketahui, dengan tuntasnya aksi korporasi pada awal tahun ini dimana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) masuk sebagai Pemegang Saham Pengendali, perseroan mendapatkan mandat untuk lebih fokus pada ekosistem haji dan umrah.
Tercatat pertumbuhan jumlah pendaftar haji di Bank Muamalat per September 2022 sebesar 50 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian ini jauh di atas pertumbuhan jumlah pendaftar haji industri perbankan nasional yang sebesar 22 persen yoy.
https://money.kompas.com/read/2022/10/13/171131126/bank-muamalat-targetkan-pertumbuhan-pembiayaan-rp-32-triliun-di-2022