Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bidik 3 Sektor yang Tahan Resesi, Bank Mandiri Optimistis Salurkan Kredit di Tengah Tantangan Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis penyaluran kredit baru tetap akan optimal di tengah ancaman resesi dan perlambatan ekonomi akibat ketidakpastian global.

Pasalnya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, di tengah tantangan yang ada Bank Mandiri akan terus menggali semua peluang bisnis yang ada agar penyaluran kredit tetap tumbuh.

Salah satunya dengan membidik penyaluran kredit pada sektor-sektor usaha yang masih akan tetap kuat di tengah tantangan ekonomi.

"Melalui strategi mendorong pertumbuhan kredit pada sektor-sektor yang kami nilai masih cukup resilient, antara lain sektor telekomunikasi, sektor makanan dan minuman, serta juga jasa kesehatan," ujarnya saat paparan kinerja Kuartal III 2022, Rabu (26/10/2022).

Selain itu, bank pelat merah ini juga berupaya mendorong pertumbuhan sektor usaha unggulan di masing-masing wilayah. Misalnya sektor makanan dan minuman di wilayah-wilayah penghasil komoditas yang berpeluang tumbuh lebih baik.

"Dengan strategi dimaksud kami berharap kredit Bank Mandiri bisa terus terjaga positif dan juga kualitas aset dapat terkendali dengan baik," ucapnya.

Realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir September 2022 berhasil tumbuh 14,28 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 1.167,51 triliun.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri di periode ini jauh di atas pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang pada September 2022 sebesar 11 persen yoy.

Pertumbuhan kredit tersebut merata di seluruh segmen. Salah satunya seperti kredit korporasi yang tumbuh sebesar 12,2 persenmen jadi Rp 410 triliun per akhir September 2022.

Alexandra memaparkan, pertumbuhan kredit perseroan ini didorong oleh pertumbuhan di segmen wholesale di mana secara bank only tumbuh sebesar 11,96 persen secara yoy menjadi Rp 597,2 triliun.

Kemudian kontribusi dari segmen ritel sebesar 12,75 persen dan dari perusahaan anak sebesar 22,07 persen secara yoy.

"Portofolio kredit wholesale Bank Mandiri terdiversifikasi terutama pada nasabah-nasabah yang masuk kategori top tier dan juga ke sektor yang memiliki outlook positif," jelasnya.

Oleh karenanya, Bank Mandiri akan terus menjaga dan memonitor untuk mengidentifikasi potensi turunnya kualitas aset dari portofolio di segmen wholesale melalui early warning system dan stress testing.

Sementara melalui strategi value chain, Bank Mandiri juga akan menggarap ekosistem bisnis wholesale secara closed loop yang akan memberikan turunan bisnis ke segmen ritel.

"Selain itu, untuk mengoptimalkan neraca bank di sisi DPK, kami menargetkan perusahaan komoditas yang memiliki cash yang tinggi melalui penyediaan solusi dan layanan transaksional nasabah korporasi," tukasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/27/104000726/bidik-3-sektor-yang-tahan-resesi-bank-mandiri-optimistis-salurkan-kredit-di

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke