Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Berkarier

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Seorang ibu pasti pernah merasakan sisi dilematis ketika memutuskan untuk sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga atau keinginan untuk bekerja. Mengurus anak memang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, ibu dan ayah.

Namun, adat ketimuran yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa nafkah adalah kewajiban ayah. Hal ini juga yang membuat stigma bahwa perempuan harus berada di rumah untuk mengurus suami dan anak-anaknya.

Akan tetapi untuk wanita saat ini sangat beragam, seperti wanita karier, guru, pebisnis, dan lainnya. Bahkan banyak di antara mereka yang harus menerima beban ganda dengan predikat ibu rumah tangga, istri, dan wanita karier.

Hal ini dibahas dalam siniar Obrolan Meja Makan bersama narasumber Elrica dan Mandy, podcaster She Talks About, dalam episode berjudul “Karier atau Ibu Rumah Tangga, Haruskah Moms Memilih?” atau bisa didengarkan melalui tautan berikut dik.si/OMM_KarierIRT.

Sebagai seorang wanita karier dan ibu rumah tangga, Elrica dan Mandy mengatakan bahwa sejak dulu sudah banyak wanita yang selain mengurus rumah juga bekerja. Jadi, sangat salah jika beranggapan working mom tidak mampu mengurus anak dan suami dengan baik.

Moms mungkin butuh menyiasati waktu, karena tidak sepenuhnya berada di rumah akan moms membutuhkan banyak penyesuaian. Apalagi, harus mengeluarkan tenaga ekstra pasca bekerja. Oleh karenanya tidak mudah memang menjalani keduanya, terlebih jika suami abai dengan kesulitan para ibu.

Mengapa Para Ibu Harus Memilih?

Yanggo (2001) dalam Ermawati (2016) memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan wanita bekerja di antaranya faktor pendidikan, keadaan dan kebutuhan mendesak, alasan ekonomi, motif untuk mencari keuntungan, mengisi waktu kosong, mencari ketenaran dan hiburan, serta mengembangkan bakat.

Pertanyaan “Nanti mau jadi ibu aja atau wanita karier juga?” pasti banyak keluar sejak anak lahir, apalagi saat orang-orang telah mengetahui bahwa kita adalah wanita karier yang aktif. Tidak dapat dimungkiri bahwa menjadi ibu adalah pekerjaan 24 jam.

Oleh karena itu, akan sangat susah bagi wanita untuk memutuskan bekerja kembali sebelum anak mandiri.

Banyak pertimbangan yang perlu dilakukan, seperti apakah harus menggunakan jasa pengasuh, apakah anak akan nyaman, dan sebagainya. Elrica dan Mandy mengatakan setiap keputusan yang dipilih pasti memiliki tantangannya masing-masing, bahkan untuk yang memilih sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga saja.

Oleh karenanya, tidak ada yang salah dengan wanita yang memilih tetap bekerja atau memutuskan di rumah saja. Para ibu harus berani untuk mengomunikasikan hal ini dengan suami untuk mencari solusi dari hal-hal yang perlu dirundingkan, terutama soal waktu ketika ibu bekerja.

Saran Elrica, bahkan hal ini seharusnya sudah dibicarakan sebelum menikah dan memiliki anak. Hal ini berguna untuk menyelaraskan paham antarpasangan dan menghindari cekcok di kemudian hari.

Keharmonisan keluarga tidak akan terganggu hanya karena alasan sang ibu yang bekerja, karena hal tersebut kembali ke masing-masing individu dan pasangan. Hal terpenting adalah siapkan quality time lebih banyak saat tidak bekerja dan berusaha mewujudkan work life balance.

Jangan lupa pula untuk memberi pengertian ke anak yang sudah mengerti diajak bicara jika ibu memilih untuk bekerja, atau pilih pengasuh atau tempat penitipan anak terbaik jika anak masih kecil.

Efek Negatif yang Bisa Muncul Pada Working Mom

1. Lebih mudah lelah dan stres

Bayangkan saja, bekerja selama sembilan jam dan ketika sampai rumah, ibu tetap harus mengurus anak-anak yang gelisah, menyiapkan makan, dan mengurus pekerjaan rumah lainnya. Hal ini dilakukan secara berulang dengan rutinitas yang sama, tentu akan sangat melelahkan.

2. Para ibu pekerja juga rentan terhadap masalah kesehatan

Apa yang terjadi jika ibu stres dan kelelahan secara fisik secara terus-menerus? Masalah kesehatan. Melakukan rutinitas harian yang sama dengan sedikit atau tanpa istirahat dapat membahayakan kesehatan ibu, yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah.

3. Ibu mungkin kehilangan momen pertama dari anak-anak mereka

Beberapa ibu yang bekerja sejak anak kecil akan kehilangan kesempatan untuk menyaksikan kata pertama yang bisa diucapkan anak, langkah pertama, dan momen berharga lainnya.

Begitu pula dengan anak yang mulai beranjak besar. Jadi, ini adalah kelemahan yang dihadapi oleh seorang ibu bekerja yaitu terkurasnya waktu dan kehilangan momen berharga.

4. Ibu yang bekerja memiliki lebih sedikit waktu untuk keluarga

Terkadang ibu tidak dapat mengajak anak-anak ke tempat bermain hanya karena jadwal yang sangat sibuk. Beberapa ibu yang bekerja bahkan bisa mendedikasikan sebagian besar waktu mereka dalam karir mereka, sehingga mereka mungkin kurang memperhatikan masalah keluarga.

Dalam hal ini ibu harus bisa menurunkan ego sekalipun mungkin karier pada waktu itu sedang gemilang.

Para ayah dan suami juga harus bisa mengimbangi ibu misalnya dengan mengajaknya bercerita mengenai kegelisahan ibu. Bukannya langsung memberi penilaian sepihak dengan menyalahkan ibu saat emosi ibu tidak stabil.

Dengarkan episode ini secara lengkap dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Karier atau Ibu Rumah Tangga, Haruskah Moms Memilih?” hanya di spotify, atau dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/OMM_KarierIRT.

https://money.kompas.com/read/2022/10/28/090000826/ibu-rumah-tangga-juga-bisa-berkarier

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke