Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Curhat Sering Dikritik soal Serbuan TKA China

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kalau perusahaan-perusahaan China yang turut mendukung hilirisasi, serta melakukan transfer teknologi dalam investasinya di Indonesia.

"Dulu kita bertumpu pada komoditas, orang lupa bahwa hilirisasi itu punya dampak yang luas," kata Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (29/10/2022).

"Kalau kita lihat Freeport 50 tahun di sini tidak pernah melakukan hilirisasi, perusahaan-perusahaan Tiongkok itu masuk dengan hilirisasi, dengan teknologi yang juga sangat baik dan transfer teknologi," kata dia lagi.

Meski begitu, ia pun mengakui pada lima tahun pertama realisasi investasi Tiongkok ada banyak ahli dan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang datang di Indonesia.

Namun, hal itu terjadi lantaran memang Indonesia tidak memiliki ahli yang mumpuni untuk mengoperasikan pabrik atau mesin asal investor Negeri Tirai Bambu.

"Saya dikritik banyak mengenai ini (tenaga kerja China) tapi memang kita tidak punya," ujar mantan Dubes Indonesia untuk Singapura itu.

Luhut yang juga koordinator kerja sama Indonesia dan China itu mengatakan dalam tiga tahun terakhir, semakin banyak putera-puteri Indonesia yang bekerja di perusahaan China.

"Sekarang, tiga tahun ini, makin banyak anak-anak Indonesia yang dulu no body sekarang menjadi salah satu operator di sana. Hal ini tanpa kita sadar pendidikan di Indonesia timur berkembang dengan baik karena mereka harus meningkatkan kualitas untuk bisa kerja di pabrik itu," ungkap dia.

Luhut mengaku tidak pernah membayangkan China memiliki teknologi yang bagus dan memiliki efisiensi tinggi serta spirit yang luar biasa.

"Dan yang paling penting, mereka mau share teknologi dan mendidik anak-anak kita untuk memahami teknologi mereka," katanya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/29/071422926/luhut-curhat-sering-dikritik-soal-serbuan-tka-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke