Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buka-bukaan Bos Bank Jago soal Potensi Bank Digital

Hal tersebut ditunjang oleh total populasi penduduk Asia Tenggara sekitar 400 juta orang. Kemudian dari sisi demografi, mayoritas penduduk kawasan ini adalah anak muda yang digital savy alias melek teknologi.

"Dari segi acceptable digital mereka paling tinggi. Jadi semua perkembangan digital banking itu larinya ke sini, yang lain pada mengikuti," kata Kharim di sela Singapura Fintech Festival (SFF) 2022 di Singapura, Kamis (3/11/2022).

Kharim menyebutkan, Singapore Fintech Festival merupakan acara terbesar di dunia yang menghadirkan mulai inovasi mengenai teknologi finansial terbaru. Sebagai informasi acara tahunan yang diselenggarakan bank sentral dan otoritas jasa keuangan Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS) ini diikuti lebih dari 850 pakar dan pelaku usaha serta 2.000 organisasi dari 110 negara.

"Kalau misalnya semua teknologi di sini sudah bisa diimplementasikan, kita sudah 10 tahun ke depan, tetapi enggak bisa gitu kan, ada teknologi, ada costumer-nya, ada perusahaanya, ada regulator," ucap Kharim.

Lebih lanjut Kharim menceritakan, bagaimana teknologi bisa membantu Bank Jago sebagai bank digital untuk menjangkau masyarakat lebih luas sekaligus menambah jumlah nasabah dengan signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

"Kalau kita lihat Bank Jago baru 18 bulan lah. Aplikasi Bank Jago launching April 2021, sekarang ini sudah punya lima juta nasabah," kata dia.

Sementara dalam diskusi panel bertema “Building Resilient Business Models amid Volatility and Change”, Kharim sebagai salah satu pembicara menyatakan bahwa kolaborasi strategis dengan ekosistem merupakan poin yang penting untuk mendorong pertumbuhan bank digital serta mengakselerasi jumlah masyarakat dalam mendapatkan produk dan layanan keuangan secara signifikan.

“Semangat mengedepankan inklusi keuangan mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital. Sebagai bank berbasis teknologi, kami mengembangkan produk dan layanan kami, yaitu Aplikasi Jago, agar dapat tertanam dalam berbagai ekosistem digital,” kata Kharim.

Saat ini Bank Jago hadir pada sejumlah ekosistem digital utama di Indonesia, termasuk ekosistem GoTo yang terdiri dari Aplikasi Gojek, GoPay, dan GoBiz serta ekosistem investasi digital Bibit dan Stockbit. Ke depan Bank Jago akan terus mengembangkan dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru maupun yang sudah ada.

Kharim juga menjelaskan mengenai bisnis pembiayaan agar Bank Jago dapat bertumbuh positif dan berkelanjutan sekaligus menciptakan akses keuangan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat luas.

Dalam menjalani fungsi intermediasi ini, Bank Jago menyalurkan kredit melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti multifinance, perusahaan financial technology (fintech), dan lembaga keuangan lainnya. Dalam bisnis pembiayaan, Bank Jago meyakini kolaborasi dengan ekosistem adalah cara yang efektif bagi bank digital untuk membantu memberikan akses keuangan kepada nasabah.

“Kami percaya bank dan ekosistem digital memiliki kekuatannya masing-masing. Mereka memahami kebutuhan dan memiliki solusi yang relevan bagi nasabahnya. Sementara Bank Jago memiliki kekuatan dalam sumber pendanaan. Berkat kolaborasi ini, nasabah, bank dan ekosistem digital dapat tumbuh bersama,” kata Kharim.

https://money.kompas.com/read/2022/11/06/172621626/buka-bukaan-bos-bank-jago-soal-potensi-bank-digital

Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke