Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RMKE Bidik Potensi Angkutan Bongkar Muat Batu Bara Melalui Kereta Api

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memudahkan proses angkutan dan bongkar muat batu bara yang selama ini dinilai kurang efektif, karena menggunakan truk.

Sebelumnya, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021 ini telah membangun stasiun bongkar muat di Gunung Megang, Muara Enim, Sematera Selatan.

Vincent Saputra Finance Director RMKE mengatakan, mengangkut batu bara dengan kereta jauh lebih murah daripada menggunakan truk.

Dia bilang, dengan kereta api, tarif yang dibebankan adalah Rp 670-Rp 720 per ton per km, sementara menggunakan truk Rp 1.600 – Rp 2.000 per ton per km.

Selain itu, klien juga lebih mudah dalam melakukan bongkar muat dengan train loading system (TLS), yang tentunya berbeda dengan pengangkutan dengan truk yang dilakukan secara konvensional.

“Selain itu dari segi volume, pengangkutan batu bara dengan kereta api memuat 2.800 ton per kereta, sementara dengan truk hanya 30 ton per truk,” kata Vincent di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Vincent menilai potensi kereta api untuk sarana angkutan batu bara memiliki peluang di masa depan, sehingga pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan itu. Saat awal pembangunan di tahun 2016, kereta api yang beroperasi ada 1, tapi saat ini sudah ada 15, dengan jumlah stasiun bongkar muat sebanyak 4 stasiun.

“Sumsel ini cadangan batu baranya banyak, problemnya adalah batu bara ini enggak bisa keluar, karena infrastrukturnya belum memadai. Termasuk jalan raya, yang kemacetannya parah, dan kedepan ini enggak digunakan lagi. Kita melihat jangka panjang, pasti kereta api,” ujar Vincent.

Adapun beberapa perusahaan batu bara yang merupakan salah satu klien RMKE, seperti Adaro Energy, Baramulti dan banyak lagi. Untuk memaksimalkan proses logistik RMKE juga membangun jalan.

“Semua bermuara ke Sungai Musi. Kita ada sinergi dengan KAI, KAI enggak usah bangun stasiun bongkar muat, KAI diuntungkan dari angkutan, dan kami diuntungkan dari jasa bongkar. Jadi sama-sama menguntungkan,” ungkap dia.


Capex RMKE 2023

Sebagai informasi, di tahun 2023 RMKE menganggarkan Capex atau belanja modal sebesar Rp 380 miliar. Adapun dana tersebut akan digunakan untuk membangun hauling road.

Adapun hauling road akan dibangun dua sesi, sesi I sepanjang 20-25 km, dan sesi II sepanjang 40 km. Perseroan juga membidik pertumbuan transaksi (trading) batu bara mencapai 3 metric ton, dan untuk service sebesar 10,8 metric ton di tahun 2023.

Di kuartal III 2022, RMKE mencatatkan laba bersih senilai 296,3 miliar atau tumbuh 153,9 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan perseroan juga tumbuh 160 persen menjadi 1,9 triliun.

Adapun target RMKE kedepannya, antara lain menjadi pelabuhan batubara yang dapat mengangkut sedikitnya 25 juta ton per tahun. RMKE juga bercita-cita mengembangkan stasiun bongkar muat dengan kapasitas minimal 17 juta ton per tahun.

RMKE juga menargetkan mampu membangun stasiun pemuatan batu bara hulu yang dekat dengan lokasi penambangan batubara untuk meningkatkan jumlah batubara yang dimuat.

Mengembangkan usaha jasa penunjang untuk industri batubara seperti pengangkutan, kontraktor penambangan dan jasa penunjang lainnya, dan mengakuisisi kelompok usaha di bidang energi.

https://money.kompas.com/read/2022/11/23/173000826/rmke-bidik-potensi-angkutan-bongkar-muat-batu-bara-melalui-kereta-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke