Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Solusi Kolaborasi Anti-Basi Menghadapi Badai PHK

Saya sebut sebagai perusahaan langit mewakili istilah perusahaan yang berbasis pada teknologi tinggi, seperti; Meta, Twitter, Amazon dan beberapa perusahaan rintisan dalam negeri yang termasuk ke dalam kategori Unicorn.

Kemudian saya sebut sebagai perusahaan bumi untuk menjelaskan perusahaan umum yang bergerak pada sektor tekstil dan produk turunannya.

Dampak nyata dari gelombang PHK tersebut satu di antaranya adalah resesi ekonomi yang secara bertahap terjadi pada beberapa negara penghasil energi dan pangan dunia.

Ada beberapa sebab utama yang menyebabkan gelombang PHK tersebut terjadi. Namun apapun penyebabnya, pada kesempatan ini saya hanya akan fokus kepada bagaimana cara menghadapi dan mengatasi dampak dari PHK tersebut.

Dari beberapa alternatif cara, berkolaborasi atau dalam istilah kearifan lokal kita sering disebut sebagai gotong royong adalah satu dari sekian cara yang bisa dipilih untuk merespons situasi bisnis yang tidak lagi normal, dan sepertinya menuju kepada keseimbangan baru dengan adanya pandemi Covid 19.

Untuk memastikan kolaborasi yang Anda lakukan dengan mitra dan rekan Anda berjalan mantap terus langgeng dan antibasi, maka berikut kita sampaikan 4C Solusi Kolaborasi Anti Basi, yang bisa kita gunakan sebagai ikhtiar terbaik merespons kondisi yang sedang tidak baik.

Langsung saja kita mulai dengan C pertama adalah commitment atau kesungguhan.

Solusi ini selain sebagai yang pertama dan ternyata adalah yang utama. Artinya kolaborasi yang dilakukan oleh beberapa pihak seharusnya berdasarkan kepada pilihan dengan kesadaran untuk tumbuh dan maju bersama mengatasi tantangan.

Bukan hanya sekadar pelarian karena kebetulan baru saja menjadi pengangguran atau kehilangan pekerjaaan.

Akan lebih berbahaya jika kolaborasi tersebut didasarkan hanya atas sambilan atau iseng belaka, untuk menunggu peluang lain yang diinginkan oleh salah satu pihak dalam kolaborasi tersebut.

Jadi pastikan Anda dan mitra kolaborasi memiliki komitmen yang kuat dan tulus bahwa kolaborasi dipilih dengan kesadaran bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Jika C pertama dilakukan, bisa dipastikan kolaborasi yang terjadi akan lebih lestari menjadi solusi untuk menghadapi dampak PHK.

Tetapi sebaliknya jika C pertama ini tidak ada, maka yang akan terjadi adalah ketika salah satu atau beberapa pihak dalam kolaborasi tersebut menemukan sesuatu yang lebih diinginkannya, dengan tanpa rasa malu dia akan meninggalkan kolaborasi. Jadi akan terlihat pragmatis dan oportunis.

C kedua adalah competency atau kemampuan.

Sudah pasti untuk berkolaborasi dibutuhkan kemampuan dan keahlian yang bisa digabungkan dan disinergikan untuk menjadi solusi bersama menjawab tantangan.

Pasalnya, mengandalkan komitmen saja dalam situasi saat ini, akan menjadikan kolaborasi yang dilakukan menjadi lebih lambat dalam mengatasi tantangan.

Satu atau beberapa pihak yang terlibat masih mengandalkan pihak lain yang memiliki kemampuan mumpuni, sehingga pihak yang belum atau tidak memiliki kompetensi tersebut hanya akan menjadi beban bagi pihak lainnya.

Sehingga pastikan sebelum berjodoh dalam kolaborasi, masing-masing pihak bisa memahami dan mengerti kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi energi baru.

Dengan demikian, kolaborasi yang dilakukan secara relatif akan meningkatkan kemungkinan sukses sebagai solusi mengatasi situasi terkini yang tidak henti berganti disrupsi.

C ketiga adalah chemistry atau kecocokan.

Setelah Anda dan mitra kolaborasi sepakat dengan komitmen kuat dan didukung dengan sinergi kemampuan masing-masing yang saling mendukung, agar kolaborasi berjalan dengan lancar dan meminimalkan risiko konflik yang tidak perlu, dibutuhkan Solusi C yang ketiga, yaitu chemistry.

Kecocokan sangat penting agar kombinasi komitmen dan kompetensi bisa berjalan dalam suasana yang asyik dan semua pihak bisa menikmati proses kolaborasi tersebut.

Chemistry akan terbangun umumnya karena dipicu oleh common goals atau tujuan bersama dan dipengaruhi juga oleh personality style atau gaya ekspresi kepribadian manusia.

Dalam beberapa situasi chemistry terbangun dengan kuat karena adanya tata nilai atau value yang sama dan saling mendukung di antara mereka yang melakukan kolaborasi.

Sehingga hal-hal ini perlu menjadi pertimbangan bersama ketika ingin memutuskan untuk berkolaborasi khususnya dalam rangka menciptakan kecocokan yang saling melengkapi.

C keempat adalah creativity atau kreativitas.

Kombinasi Solusi 3C di atas akan segera menghasilkan ide hebat untuk mengatasi tantangan jika ditambah dengan Solusi C yang keempat, yaitu creativity.

Hanya dengan kreatifitas semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi bisa mendapatkan manfaat maksimal dari kolaborasi tersebut, yaitu bertukar ide dan pemikiran dan solusi yang pada akhirnya akan memperkaya ide untuk kolaborasi tersebut.

Jadi pastikan Anda menggunakan Solusi 4C untuk segera berkolaborasi dengan mitra yang tepat, karena dengan solusi 4C terdiri dari; commitment, competency, creativity dan chemistry tersebut.

Berdasarkan pengalaman praktis dan kajian empiris, membuktikan kolaborasi yang kita bangun akan langgeng dan sukses paripurna mencapai tujuan bersama, dalam rangka mengatasi tantangan akibat gelombang PHK yang masih terjadi.

Maka Solusi 4C Anti-Basi tersebut bisa kita gunakan sebagai ikhtiar untuk terus tumbuh semakin tangguh, meskipun mungkin saja di antara kita atau rekan dan saudara kita menjadi korban dari badai PHK.

Bisa jadi melalui solusi kolaborasi 4C, kita akan menemukan jalan hidup kita yang lebih baik, lebih bahagia dan lebih mulia.

Terus semangat, tetap sehat dan semakin kuat, salam sukses selalu untuk kita semua!

https://money.kompas.com/read/2022/11/29/171500726/4-solusi-kolaborasi-anti-basi-menghadapi-badai-phk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke