Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Optimistis Penerapan E-Katalog Bisa Kurangi Pejabat Ditangkap KPK karena Korupsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menuturkan, realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) melampaui target mencapai Rp 651,8 triliun dari target Rp 400 triliun. Sekitar 15 persen untuk belanja UMKM.

Kemudian Luhut bilang, pemerintah pusat, BUMN, ataupun pemerintah daerah didorong untuk berbelanja produk lokal melalui katalog elektronik (E-Katalog). Dengan adanya E-Katalog tersebut mampu mengurangi korupsi. Hal itu dia sampaikan di acara Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia, Selasa (13/12/2022).

"Dan akan mengurangi, saya ulangi, akan mengurangi pejabat-pejabat yang mungkin ditangkap oleh KPK karena tidak ada yang mau dikorupsi lagi dari government procurement (pengadaan barang/jasa pemerintah), semua sudah ada di E-Katalog. Kita berharap tahun depan sudah bisa 90 persen masuk ke dalam E-Katalog. Ini akan menciptakan lapangan kerja untuk UMKM kita, mengurangi kemiskinan dan stunting karena adanya pemberdayaan di sana-sini," ujarnya dikutip pada Rabu (14/12/2022).

"Kalau ini bertahap bisa, kita lakukan menjadi produk dalam negeri dan dibeli sama pejabat kita semua, itu sama seperti investasi 100 miliar dollar AS. Kita cari investasi 5-10 milliar dollar AS dengan berbagai macam cara. Tapi ini dari kantong kita sendiri dengan kita ajak semua akan punya dampak yang bagus," sambungnya.

Selanjutnya pada 2023, pemerintah akan memperkuat sisi permintaan (demand) dan berinovasi melalui kolaborasi dengan produk dalam negeri dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

Dengan mendorong perjalanan wisata dalam negeri, multiplier effect akan terjadi. Peluncuran BBWI adalah sebagai program kolaboratif pemerintah, masyarakat, asosiasi dan industri, dengan target 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara atau dua kali dari capaian tahun ini.

Upaya ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp 3.281 triliun atau setara 18 persen produk domestik bruto (PDB) nominal. Peluncuran BBWI ini juga sejalan dengan potensi permintaan pariwisata dalam negeri masih akan kuat hingga 13 tahun ke depan.

Hal ini dilihat dari komposisi penduduk di usia-muda dewasa masih besar dan hingga tahun 2035 komposisi ini konsisten tinggi. Oleh karena itu, optimalisasi berbagai potensi untuk penguatan ekonomi dapat dicapai.

"Kita harus bangga kita sudah ada 5 tourist destination (Daerah Pariwisata Super Prioritas/DPSP). Itu semua spot-spotnya kita perbaiki dan kelola. Kita dorong rakyat kita untuk (berwisata) di dalam negeri supaya ekonomi kita berputar. Ayo kita berwisata di dalam negeri. Ayo kita harus menjadi bangsa yang cinta produk dalam negeri," pungkas Luhut.

https://money.kompas.com/read/2022/12/14/104503926/luhut-optimistis-penerapan-e-katalog-bisa-kurangi-pejabat-ditangkap-kpk-karena

Terkini Lainnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Spend Smart
Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke