Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT Vale Indonesia Salurkan Rp 40 Miliar untuk Bantu Petani di Area Tambang Kembangkan Peranian Organik

CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, pihaknya mendukung pertanian lokal dan mengubah kegiatan budidaya pertanian petani di sekitar area tambang ke metode organik.

Dia bilang, sebagai pengelola lahan pertambangan nikel tertua di Indonesia, program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) merupakan faktor penting untuk memastikan masyarakat di sekitar wilayah operasional dapat hidup dan bertumbuh secara berkelanjutan.

“Sejak tahun 2015, PTVI menjadikan pertanian organik sebagai salah satu program PPM yang terfokus untuk mendukung pengembangan masyarakat lokal. Karena kami percaya bahwa keberlanjutan adalah identitas inti dari perusahaan kami untuk meningkatkan kehidupan dan mengubah masa depan bersama atau ‘Vale Purpose’,” kata Febriany dalam siaran pers, Selasa (27/12/2022).

Febriany menambahkan, dengan pengalaman selama 54 tahun beroperasi di Sulawesi Selatan, PTVI terus menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi masyarakat setempat dengan memastikan keseimbangan antara kemakmuran ekonomi, konservasi ekologi, dan dampak sosial.

Pada tahun 2021, terdapat total 43.205 penerima bantuan langsung dan kurang lebih 172.820 penerima bantuan tidak langsung dari seluruh program PPM di seluruh wilayah operasional PTVI. Salah satu program PPM yang menjadi fokus adalah penerapan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organik di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Metode SRI Organik telah berhasil mengurangi ketergantungan petani terhadap produk kimia, seperti pupuk dan pestisida. Kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia yang relatif mahal membuat petani seringkali menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya.


Selain itu, praktik-praktik ini sangat tidak berkelanjutan karena pestisida terbukti berbahaya bagi lingkungan dan dapat mencemari tanah, air, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Faktor-faktor tersebut menjadi salah satu alasan mengapa PTVI menggalakkan program SRI Organik.

“Petani telah merasakan dampak positif dari inisiatif pertanian organik PTVI. Setelah mengikuti pelatihan SRI Organik, petani dapat membuat kompos dan pestisida dari bahan alami yang jauh lebih hemat dan tentunya ramah lingkungan,” lanjutnya.

Lebih dari itu, petani yang menerapkan pertanian organik bisa memanen hingga 7 ton per hektar sedangkan dengan cara konvensional, mereka hanya bisa memanen 4 ton per hektar.

Secara keseluruhan, PTVI juga membantu mensukseskan program dengan mendukung di aspek hilir dalam pemasaran dan pendistribusian produk, termasuk memanfaatkan beras organik dari petani menerima manfaat sebagai menu makan siang karyawan PTVI.

Meski terbilang baru, para petani telah merasakan dampak yang positif dari kehadiran program ini, seperti yang diungkapkan Onang Sumarna, petani dari Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Luwu Timur.

“Program pertanian organik lebih hemat secara biaya dan lahan dibandingkan dengan metode konvensional. Metode SRI Organik hanya membutuhkan 3-5 kg benih untuk menghasilkan 1,2 ton beras di lahan seluas 0,3 hektar. Apabila dibandingkan dengan metode konvensional, dibutuhkan sekitar 7-10 kg benih untuk hasil dan penggunaan lahan yang sama,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/12/27/125023826/pt-vale-indonesia-salurkan-rp-40-miliar-untuk-bantu-petani-di-area-tambang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke