Blok Rokan sendiri dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Optimalisasi pipa minyak blok Rokan ini akan memperkuat kinerja PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak usaha PT Perusahan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas PT Pertamina (Persero).
"Optimalisasi pipa minyak Blok Rokan diharapkan berdampak positif pada fundamental bisnis Pertagas dalam jangka panjang," ujar Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso melalui keterangannya, Rabu (28/12/2022).
Ia menyebutkan, enyelesaikan pembangunan pipa minyak Rokan yang sesuai jadwal juga menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung produksi dan kinerja PHR. Sebab, Blok Rokan memiliki peran strategis dalam memenuhi target produksi minyak di dalam negeri.
“Kami akan menjaga kinerja pipa minyak Rokan agar beroperasi secara optimal, sehingga setiap kenaikan produksi minyak dari blok Rokan dapat segera disalurkan menuju kilang di Dumai," lanjut Gamal.
Sebagai informasi, pipa minyak Rokan dibangun dalam dua koridor. Yaitu koridor Balam-Bangko-Dumai dan koridor Minas-Duri-Dumai. Total panjang pipa mencapai kurang lebih 367 KM dengan ukuran 4"-24".
Pipa ini melintas di lima Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau yakni Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir.
Pembangunan pipa minyak Rokan merupakan salah satu momentum baru proyek infrastruktur pipa minyak dan gas di lingkungan PGN.
Pasalnya, pada proyek ini Pertagas mampu melakukan efisiensi biaya proyek hingga senilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Dari rencana biaya awal sebesar 450 juta dollar AS, setelah melakukan berbagai kajian dan penghematan, proyek pipa minyak Rokan bisa diselesaikan dengan biaya 300 juta dollar AS.
https://money.kompas.com/read/2022/12/29/050000326/hingga-akhir-desember-2022-pipa-blok-rokan-alirkan-160.000-bopd-minyak