Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Beras Masih Mahal, Bapanas Sebut Penyaluran Belum Optimal

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersedia saat ini belum mampu meredam kenaikan harga di pasar. Hal itu karena jumlahnya yang masih terbatas dan penyalurannya dari gudang Bulog masih belum optimal.

"Khusus untuk beras, tadi kan harga yang naik itu beras, jadi 200.000 ton yang ditarget masuk Desember 2022, Bulog hanya bisa memasukkan 62.000 ton karena kondisi Nataru (Natal dan tahun baru) itu enggak semua orang juga bisa cepat, karena ada libur, kemudian ombak juga tinggi. Tetapi itu bukan alasan," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

"Sehingga sampai minggu kedua bulan Januari ini, 200.000 ton itu harus masuk. Kemudian yang 300.000 ton, kita usahakan masuknya jangan kelewat bulan Maret. Karena kalau sudah lewat itu kita udah panen, waktunya Bulog nyerap," sambungnya.

Di DKI Jakarta, kata Arief, pihaknya telah menugaskan Bulog untuk menyalurkan CBP sebanyak 2.000 ton.

Dari total tersebut, Perum Bulog sudah mendistribusikan beras impor ke Pasar Beras Cipinang sebanyak 1.000 ton pada Selasa, 10 Januari 2023.

"Di jakarta disiapkan 2.000 ton, pagi ini tadi (sudah keluar) 1.000 ton ke Pasar Induk Beras Cipinang. Kemudian di Jawa Timur masif dilakukan di outlet-outlet," kata dia.

Adapun sebelumnya Perum Bulog sudah resmi menerima beras impor tahap pertama sebanyak 200.000 ton pada 2022 yang berasal dari Thailand, Vietnam, hingga Myanmar.

Bulog pun menargetkan 300.000 ton beras impor yang akan masuk pada Januari-Februari 2023 dari Thailand dan Vietnam.

https://money.kompas.com/read/2023/01/10/170423826/harga-beras-masih-mahal-bapanas-sebut-penyaluran-belum-optimal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke