Perseroan akan menawarkan sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum dengan harga per lembar saham Rp 100 sampai dengan Rp 120. Perseroan menargetkan dana yang dihimpun sebesar Rp 61,2 miliar.
“Dengan IPO, kami ingin manfaat produk ini betul-betul menjangkau konsumen di mana pun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal,” kata Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim dalam siaran pers, Selasa (10/1/2023).
Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat senilai Rp 4,2 miliar.
“Pembelian tanah ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik, dan sekitar Rp 30 miliar akan digunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan peralatan pabrik,” lanjutnya.
Lutfiel menambahkan, transaksi pembangunan pabrik direncanakan akan dilakukan pada Kuartal I-2023. Sedangkan, untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik akan dilakukan pada Kuartal IV-2023.
Sisa modal akan digunakan Perseroan untuk pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional perseroan.
Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Hassana Boga Sejahtera adalah PT Hassana Investa Utama 50,98 persen, PT Asiavesta Investama Jaya 24,51 persen, Achmad Machlus Sadat 19,61 persen, dan PT Nusa Perkasa International 4,9 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/01/10/210000526/hassana-boga-sejahtera-bersiap-ipo-bidik-dana-segar-hingga-rp-61-2-miliar.-