Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stagflasi: Definisi, Penyebab, Akibat, dan Contohnya

Stagflasi ekonomi adalah salah satu topik yang menarik perhatian. Akibat stagflasi, perubahan kehidupan ekonomi sehari-hari bisa berubah.

Lantas, stagflasi disebabkan oleh apa dan bagaimana cara mengatasinya?

Artikel ini akan memberikan sejumlah hal mengenai hal tersebut, lengkap dengan contoh stagflasi yang pernah terjadi.

Pengertian stagflasi

Apa itu stagflasi? Dikutip dari Investopedia pada Rabu (11/1/2023), stagflasi adalah siklus ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan tingkat pengangguran yang tinggi disertai dengan inflasi.

Dengan kata lain, stagflasi ekonomi adalah kombinasi dari tiga hal negatif yakni pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, pengangguran yang lebih tinggi, dan harga yang lebih tinggi.

Pembuat kebijakan ekonomi menemukan kombinasi ini sangat sulit untuk ditangani, karena upaya untuk mengoreksi salah satu faktor dapat memperburuk faktor lainnya.

Istilah stagflasi pertama kali digunakan oleh politisi Inggris Iain Macleod dalam pidatonya di depan House of Commons pada tahun 1965, saat terjadi tekanan ekonomi di Inggris Raya.

Dia menyebut efek gabungan dari inflasi dan stagnasi sebagai "situasi stagflasi". Fenomena tersebut sekaligus menjadi contoh stagflasi untuk kali pertama.

Istilah stagflasi dihidupkan kembali di AS selama krisis minyak tahun 1970-an, yang menyebabkan resesi yang mencakup pertumbuhan PDB negatif selama lima kuartal berturut-turut.

Inflasi berlipat ganda pada tahun 1973 dan mencapai dua digit pada tahun 1974. Pengangguran mencapai 9 persen pada Mei 1975.

Dampak stagflasi

Sempat dianggap mustahil oleh para ekonom, stagflasi telah terjadi berulang kali di negara maju sejak krisis minyak tahun 1970-an hingga saat ini.

Pada pertengahan 2022, banyak yang mengatakan bahwa Amerika Serikat belum memasuki periode stagflasi, tetapi mungkin akan segera mengalaminya, setidaknya untuk waktu yang singkat.

Pada Juni 2022, majalah Forbes berpendapat bahwa periode stagflasi kemungkinan besar terjadi karena pembuat kebijakan ekonomi akan mengatasi pengangguran terlebih dahulu, membiarkan inflasi ditangani kemudian.

Akibat stagflasi bisa diilustrasikan melalui indeks kesengsaraan atau misery index.
Indeks ini merupakan penjumlahan sederhana dari tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, untuk menunjukkan seberapa buruk kondisi masyarakat ketika stagflasi terjadi di sebuah ekonomi atau negara.

Contoh stagflasi yang masih hangat bisa digambarkan dengan kondisi ketika pemerintah di sebuah negara mencetak uang, yang menyebabkan peningkatan jumlah uang dan menyebabkan inflasi, sekaligus menaikkan tarif pajak yang bakal memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Risiko terjadinya stagflasi kini mengancam Myanmar ketika tengah mengalami kudeta militer. Kudeta militer menyebabkan banyak penduduk Myanmar yang menganggur dan perekonomian negara itu pun tumbuh melambat.

Myanmar juga mengalami kenaikan harga bahan pokok yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan. Diberitakan Frotier Myanmar, kini konsumen tengah mengalami tekanan akibat kenaikan harga-harga, termasuk di dalamnya harga BBM yang telah meningkat nyaris dua kali lipat setelah kudeta.

Keterbatasan pasokan BBM pun membuat beberapa SPBU di negara itu harus menghentikan operasional. Di sisi lain, bank sentral setempat juga mulai menjual dollar AS dengan tarif diskon untuk beberapa importir bahan bakar terpilih.

Dengan demikian, para importir BBM tersebut bisa membawa masuk bahan bakar dan diesel untuk dijual di bawah harga pasar.

Penyebab stagflasi

Stagflasi disebabkan oleh apa? Investopedia mengungkap bahwa para ekonom berdebat tentang akar penyebab stagflasi. Artinya, tidak ada konsensus nyata di antara para ekonom tentang penyebab stagflasi.

Meski begitu, mereka telah mengajukan beberapa argumen untuk menjelaskan bagaimana hal itu terjadi. Secara umum, tahapan stagflasi adalah ketika kejutan pasokan terjadi.

Ini merupakan kejadian yang tidak terduga, seperti gangguan pasokan minyak atau kekurangan suku cadang penting.

Guncangan seperti itu juga terjadi selama pandemi Covid-19 dengan gangguan aliran semikonduktor yang memperlambat produksi segala sesuatu mulai dari laptop hingga mobil dan peralatan.

Guncangan seperti itu dapat memengaruhi semua faktor yang membentuk stagflasi yakni inflasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

https://money.kompas.com/read/2023/01/11/100632426/stagflasi-definisi-penyebab-akibat-dan-contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke