Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,8 Persen pada 2023

Mengutip laporan Bank Dunia 'Global Economic Prospects' edisi Januari 2023, Rabu (11/1/2023), ekonomi RI diperkirakan melambat di tahun ini dibandingkan tahun 2022 yang diproyeksi tumbuh mencapai 5,2 persen.

"PDB Indonesia diproyeksikan akan tumbuh rata-rata sebesar 4,9 persen pada tahun 2023-2024 (4,8 persen di 2023 dan 4,9 persen di 2024), hanya sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2022, yang mencerminkan pelemahan," tulis Bank Dunia dalam laporannya.

Kendati demikian, lembaga internasional itu melihat bahwa belanja swasta masih akan tetap kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini.

Kepercayaan dunia usaha diperkirakan tetap solid dilatarbelakangi fundamental ekonomi makro yang sehat dan momentum reformasi struktural, termasuk dalam kebijakan dan administrasi perpajakan.

Ekonomi RI dinilai masih cukup solid

Meski diproyeksi mengalami perlambatan, ekonomi Indonesia dinilai masih cukup solid karena pelemahannya tidak lebih parah dibandingkan negara lainnya.

Seperti Malaysia yang diperkirakan ekonominya tumbuh 4 persen pada 2023, melemah dari tahun sebelumnya yang diproyeksi tumbuh 7,8 persen.


Pertumbuhan ekonomi Asia

Kemudian, Filipina yang diproyeksi ekonominya tumbuh 5,4 persen, turun dari tahun sebelumnya yang diproyeksi tumbuh 7,2 persen. Begitu pula dengan Vietnam yang diperkirakan ekonominya tumbuh 6,3 persen, melemah dari tahun lalu yang diproyeksi tumbuh 7,2 persen.

"Setelah pemulihan yang kuat pada 2022, pertumbuhan di Malaysia, Filipina, dan Vietnam diperkirakan akan melambat karena pertumbuhan ekspor ke pasar-pasar utama melambat," tulis laporan tersebut.

Bank Dunia menyebutkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia itu dilatarbelakangi beberapa risiko penurunan. Mulai dari kemungkinan gangguan baru terkait pandemi, tekanan sektor real estat yang lebih berkepanjangan di China, serta pengetatan kondisi keuangan global yang lebih tajam.

Selain itu, turut dipengaruhi risiko pelemahan ekonomi global, kondisi cuaca yang mengganggu akibat perubahan iklim, hingga perang yang berkepanjangan di Ukraina.

"Meningkatnya ketidakpastian geopolitik dapat semakin mengurangi kepercayaan bisnis dan konsumen secara global, dan menyebabkan perlambatan yang lebih tajam daripada yang diproyeksikan dalam pertumbuhan ekspor kawasan," ungkap Bank Dunia.

https://money.kompas.com/read/2023/01/11/141500026/bank-dunia-pangkas-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-jadi-48-persen-pada-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke