Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Harga Beras Masih Mahal, Buwas Salahkan Oknum | Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi RI Jauh Lebih Tinggi

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menuding ada oknum yang menjual beras Bulog kepada pedagang dengan harga mahal.

Oknum tersebut, baik pedagang beras maupun pegawai Bulog, sengaja menghalangi pedagang membeli beras langsung dari Bulog.

Buwas mengatakan Bulog menjual beras Rp 8.300 per kg, sehingga seharusnya beras tersebut dijual paling mahal ke konsumen sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.400.

Namun, penjual yang terhalangi membeli beras dari Bulog harus membeli beras dari oknum dengan harga di atas Rp 8.300 per kg. Hal ini membuat harga di tingkat konsumen mahal.

Selengkapnya simak di sini

2. Promo Pasang "Home Charging" Kendaraan Listrik, Harga Mulai Rp 850.000

Kabar baik bagi masyarakat yang ingin memasang home charging kendaraan listrik. Sebab PT PLN (Persero) sedang menebar promo Super Everyday.

Promo penyambungan baru (PB) untuk pengisian daya di rumah tersebut diberikan sebagai upaya mempercepat penggunaan kendaraan listrik dan infrastruktur ekosistemnya.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, promo ini dapat diikuti oleh semua golongan tarif pelanggan PLN.

Baca selengkapnya di sini

3. Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi RI Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan Dunia yang "Nyungsep"

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksi tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi dunia.

Menurut dia hal itu tidak terlepas dari berbagai bantuan yang dianggarkan pemerintah melalui APBN di tengah tingginya gejolak perekonomian global.

Tahun 2022 memang menjadi tahun yang sulit bagi banyak negara di dunia. Melonjaknya harga berbagai komoditas akibat perang Rusia-Ukraina pada saat negara baru mencoba bangkit dari dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan lembaga keuangan internasional berulang kali melakukan koreksi ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun lalu.

Simak selengkapnya di sini

4. Harga Telur Melonjak, Warga Selandia Baru Pilih Pelihara Ayam

Harga telur ayam di sejumlah negara melonjak signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, imbas dari lonjakan kasus flu burung serta perang Rusia dan Ukraina yang membuat harga pakan ternak meningkat.

Masyarakat pun harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan telur ayam mereka.

Seperti yang terjadi di Selandia Baru, negara dengan tingkat konsumsi telur per orang lebih banyak dibanding kebanyakan negara.

Akibat dari lonjakan harga telur, sejumlah masyarakat Selandia Baru memilih untuk membeli induk ayam untuk dipelihara sendiri.

Selengkapnya baca di sini

5. Ketahui, Ini Standar Baru Tarif Layanan Peserta BPJS Kesehatan

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penyesuaian besaran tarif pelayanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes).

Disadur dari laman resmi Kemenkes, penyesuaian tarif ini merupakan pertama kali adanya kenaikan tarif layanan kapitasi yang akan diterima puskesmas, klinik, maupun dokter praktek dari BPJS Kesehatan sejak tahun 2016.

Penyesuaian standar tarif baru yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, berlaku bagi pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan.

Penyesuaian standar tarif pelayanan kesehatan ini akan berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas layanan kesehatan, baik yang diterima oleh peserta JKN, dokter, dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Seperti apa standar baru tarif layanan BPJS kesehatan? Simak di sini

https://money.kompas.com/read/2023/01/23/051400426/-populer-money-harga-beras-masih-mahal-buwas-salahkan-oknum-sri-mulyani-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke