Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Bersih-bersih" BUMN, Erick Thohir: Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo Sangat Mendukung

“Sekarang kita mendorong investigasiaudit untuk dana-dana pensiun BUMN yang kemarin saya melihat bukunya ini 35 persen sehat dan 65 persen sakit. Kita harus antisipasi karena ini bisa angkanya cukup besar," kata Erick dalam siaran pers, Minggu (22/1/2023).

Sebelumnya, Erick telah menemui 41 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN untuk mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan Asabri dan Jiwasraya.

"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini. Para direksi (harus) mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan Asabri dan Jiwasraya," ujar Erick.

Erick menegaskan, pihaknya tidak memberikan toleransi bagi tindakan merugikan keuangan BUMN. Mantan Presiden Inter Milan itu juga berkomitmen memperbaiki kondisi BUMN agar lebih transparan dan profesional.

"Untuk masalah bersih-bersih BUMN, saya rasa saya tidak segan-segan mendorong yang namanya kasus-kasus hukum di BUMN. Kasus Jiwasraya dari 2006 itu tidak pernah dilakukan, ketegasan. Alhamdulillah saya melaporkan kepada Pak Presiden Joko Widodo dan beliau sangat mendukung," ujar Erick.

Erick menyampaikan dirinya selalu intens berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi di tubuh perusahaan pelat merah. Erick menilai pengungkapan Jiwasraya hanya permulaan lantaran banyak juga dana pensiun di BUMN yang bermasalah.

Erick juga menyebut kasus yang terjadi di Garuda Indonesia hingga Waskita Beton berdampak negatif bagi keuangan perusahaan. Permasalahan tersebut memang terjadi cukup lama, namun dengan menyelesaikan masalah itu, diharapkan dapat mengurangi kerugian negara dan masyarakat.

"Kemarin saya warning, setelah Jiwasraya, Asabri. Sedangkan Waskita Beton ini memang secara data waktu itu kita sudah melihat sepertinya ada penipuan, artinya secara publik waktu itu mengeluarkan rights issue, surat utang atau apalah, saya lupa detailnya, tetapi ternyata penggunaannya tidak benar," lanjut dia.

Aksi bersih-bersih juga termasuk yang dilakukan dengan merampingkan BUMN dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Perampingan ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik dengan meningkatnya kinerja BUMN.

Saat baru menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick menyebut 70 persen BUMN mengalami kerugian. Erick memproyeksikan dari 32 BUMN dari 41 BUMN saat ini dalam kondisi yang sehat. Erick mengatakan perbaikan kinerja terletak pada dua kunci utama yakni aspek kepemimpinan di tubuh BUMN dan juga penerapan sistem yang berjalan secara konsisten.

“Program bersih-bersih ini tentu tidak selesai dalam waktu singkat lantaran sudah terjadi sejak zaman dahulu. Namun, pemilihan pemimpin berdasarkan leadership yang baik dan sistem yang dibangun ini yang akan bisa mengurangi korupsi,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/01/23/111100726/-bersih-bersih-bumn-erick-thohir--alhamdulillah-presiden-joko-widodo-sangat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke