Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Permintaan Jokowi kepada Regulator dan Pelaku Jasa Keuangan Saat Pertemuan Tahunan IJK 2023

Salah satunya, kinerja industri perbankan yang dapat mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hingga double digit di 2022 yaitu sebesar 11,3 persen.

Kemudian rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan berada di angka 25,68 persen, lebih tinggi dibandingkan pra-pandemi yang berada di level 23,31 persen.

Selain itu, perbankan nasional juga mencatatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang sangat tinggi sebesar 4,4 persen.

"Dan saya senang juga perkembangan industri asuransi juga semakin baik," ujarnya saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023, Senin (6/2/2023).

Presiden Jokowi juga meminta beberapa hal untuk dilaksanakan industri jasa keuangan, baik itu regulator, pemerintah terkait, maupun pelaku industri.

Berikut 3 hal yang diminta Jokowi kepada industri jasa keuangan saat acara PTIJK 2023:

1. Jokowi Minta Penyaluran Kredit ke UMKM Lebih Digenjot

Permintaan pertama Presiden ialah agar pelaku IJK lebih banyak menyalurkan kredit atau pembiayaan ke sektor UMKM. Hal ini agar sektor UMKM dapat menggunakan dana kredit itu untuk mengembangkan bisnisnya.

Jokowi bilang, kekuatan ekonomi Indonesia ada di sektor UMKM. Sektor ini juga mampu memberikan lapangan kerja yang besar kepada masyarakat.

"Jangan dilupakan yang kecil-kecil. jangan dilupakan yang mikro, yang kecil, yang menengah. Berikan suntikan kepada mereka sebanyak-banyaknya tentu saja dengan kehati-hatian yang tinggi," ucap Jokowi.

2. Jokowi Minta Dukungan OJK untuk Pembiayaan di Sektor Hilirisasi

Selain UMKM, Jokowi juga meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator dapat mendorong industri jasa keuangan memberikan pembiayaan ke bisnis yang berbasis hilirisasi.

"Sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini bagaimana memberikan sosialisasi pentingnya hilirisasi," kata Jokowi.

Pasalnya, Jokowi mengungkapkan, masih banyak pelaku industri di sektor hilirisasi ini yang kesulitan mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

Padahal menurutnya, hilirisasi ini merupakan kunci penting untuk mengerek Indonesia menjadi negara maju.

"Hilirisasi menjadi kunci bagi negara ini kalau kita ingin menjadi negara maju. Di semua komoditas, baik itu yang namanya CPO, baik itu yang namanya minerba, baik yang berasal dari sumber daya alam laut kita, semuanya," ucapnya.

Dia mencontohkan, hasil lompatan RI dari hilirisasi nikel yang saat berupa bahan mentah hanya senilai 1,1 miliar dollar AS lalu dapat naik menjadi 30 miliar dollar AS setelah hilirisasi.

Selain itu, dia juga mengingatkan potensi hilirisasi dari sektor kelautan yang selama ini potensinya masih belum terjamah. Padahal dua pertiga wilayah Indonesia berupa perairan.

Misalnya untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan tongkol yang selama ini menjadi komoditas ekspor RI tapi di sisi lain RI juga menjadi importir tepung ikan.

"Lucu sudah dorong ke luar kemudian kita impor lagi dalam bentuk tepung ikan. Apa enggak bisa sih kita menghilirkan ini? Kalau kita belum mampu ya gandeng partner," tukasnya.

3. Jokowi Minta OJK Awasi Produk Jasa Keuangan hingga Lebih Detail

Terakhir, Jokowi meminta agar OJK mengintensifkan pengawasan terhadap produk-produk jasa keuangan baik di asuransi, pinjaman online, dana pensiun, investasi, hingga tur haji dan umrah.

Bahkan dia minta pengawasan tidak hanya dilakukan secara menyeluruh atau makro tetapi juga lebih detail atau mikro.

"Saya melihat masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan. Betul-betul pengawasannya harus detil. Kita ini nggak bisa sekarang kerjanya makro, nggak bisa. Makro iya, mikro harus detail di cek satu per satu," kata Jokowi.

Sebab dia tidak ingin kasus seperti dugaan penipuan pengusaha asal India, Gautam Adani terjadi di Indonesia.

Kasus berupa penipuan dan manipulasi saham ini diduga terjadi selama puluhan tahun. Seharusnya kasus ini dapat diantisipasi jika regulator menerapkan pengawasan secara makro dan mikro terhadap produk jasa keuangan.

Berkaca dari kasus itu, Jokowi menekankan OJK agar memperhatikan saham-saham gorengan di pasar modal Indonesia. Pasalnya, kasus di India mengakibatkan modal asing keluar dan nilai tukar mata uang melemah.

"Dilihat betul mana yang suka menggoreng (saham)? Kalau gorengan itu enak, menggoreng-goreng kalau pas dapet ya enak, tapi sekali kepleset seperti tadi yang saya sampaikan Adani di India hati-hati," ucapnya.

Selain produk investasi, dia juga menekankan agar OJK memperhatikan produk-produk asuransi dan pinjaman online. Seperti diketahui, hingga kini kasus perusahaan asuransi bermasalah dan pinjol ilegal masih santer terdengar.

"Jangan sampai kejadian kejadian yang sudah-sudah Asabri, Jiwasraya, Rp 17 triliun, Rp 23 triliun. Ada lagi Indosurya, ada lagi Wanaartha, unit link, ini harus mikro satu-satu diikuti," ucapnya.

Dia juga meminta agar kasus perusahaan asuransi bermasalah untuk segera diselesaikan. Sebab, sudah banyak rakyat yang mengadu ingin uangnya kembali.

"Sering pelaporan, sudah ada laporan keluhan. Laporan keluhan sudah tahun 2020 sampai sekarang ini tahun 2023 juga belum tuntas. Ini gini, yang kita banguni adalah trust, kalau sudah Kehilangan itu sulit membangun kembali. Saya yakin OJK yang sekarang bisa," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/02/07/112600526/3-permintaan-jokowi-kepada-regulator-dan-pelaku-jasa-keuangan-saat-pertemuan

Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke