Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disentil Jokowi Soal Perlindungan Konsumen, OJK Bakal Benahi "Market Conduct" sampai Pelayanan

Perlindungan pasti bagi masyarakat ini termasuk di dalamnya produk asuransi, pinjaman online, investasi, tur haji, dan umrah.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutan pada acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan pada Senin (6/2/2023).

"Betul-betul pengawasannya harus detail. Kita harus bekerja secara makro, dan mikro harus juga detail, dicek satu-satu," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan, sektor asuransi, pinjaman online, dan investasi perlu mendapatkan pengawasan yang serius.

"Jangan sampai yang sudah-sudah itu terjadi lagi Asabri, Jiwasraya, Wanaartha Life, Indosurya, ada lagi unitlink," imbuh dia.

OJK sendiri telah berkomitmen untuk dapat meningkatkan perlindungan konsumen berkaca dari banyaknya kasus yang terjadi belakangan ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kebanyakan kasus yang ada di industri keuangan berkaitan dengan penerapan market conduct.

Market Conduct merupakan tata cara dan perilaku pelaku jasa keuangan dalam mendesain, menyampaikan produk informasi produk, membuat perjanjian, melakukan layanan, dan melakukan penawaran kepada masyarakat.

"Terkait market conduct, banyak perilaku agen asuransi yang tidak tepat. Kami sudah atur ini terkait life cycle produk dan dibuatkan pasar purna jualnya," kata dia dalam konferensi pers Perkembangan Kebijakan dan Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Kamis (2/2/2023).

Agen asuransi harus direkam saat tawarkan produk

Ia menambahkan, ke depan OJK akan lebih menaruh perhatian dan pengawasan terhadap hal-hal tersebut. OJK juga saat ini meminta adanya perekaman pada saat seorang agen melakukan penawaran produk asuransi.

Wanita yang karib disapa Kiki itu menjelaskan, dalam proses penawaran seorang agen perlu untuk menjelaskan produk yang dipasarkan itu bagaimana, termasuk apakah di dalamnya terdapat ketentuan terkait potongan atau imbal hasilnya.

"Kami mau lihat rekamannya seperti apa. Sehingga kalau nanti ditemukan masalah, kami bisa lihat rekaman ini, apakah terdapat miselling," imbuh dia.

Lebih lanjut, Kiki menjelaskan, dalam upaya melindungi konsumen sektor jasa keuangan ke depan, ada tiga pilar yang akan dijunjung.

"Pertama, OJK akan fokus pada edukasi konsumen, kemudian pengawasan terhadap market conduct, dan pelayanan konsumen," tandas dia.

Sepanjang 2022, OJK menerima sebanyak 14.764 pengaduan, 92 pengaduan berindikasi pelanggaran, dan 3.018 sengketa yang masuk ke dalam Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK).

"Dari pengaduan tersebut, sebanyak 7.252 atau 49 persen merupakan pengaduan sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB)," tandas Kiki.

Sebagai informasi, saat ini OJK juga tengah melakukan pengawasan khusus terhadap 11 perusahaan asuransi yang memiliki kondisi finansial buruk.

https://money.kompas.com/read/2023/02/08/173045426/disentil-jokowi-soal-perlindungan-konsumen-ojk-bakal-benahi-market-conduct

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke