Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Airlangga Sebut Arab Saudi Tega Pangkas Produksi Minyak di Tengah Krisis Energi

Hal itu diungkapkannya dalam acara B-Universe Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023). Mulanya Airlangga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,31 persen menjadi salah satu tertinggi di antara negara G20.

Posisi Indonesia hanya sedikit di bawah Arab Saudi yang pertumbuhan ekonominya mencapai 5,4 persen di 2022. Ia menilai, kinerja Arab Saudi itu tak lepas dari strateginya yang menerapkan ekonomi minyak.

"Kita hanya kalah dari Saudi yang mengacu ekonomi BBM, ekonomi minyak, yang dalam situasi seperti ini tega-teganya memberikan kuota untuk memotong produksi (minyak)," ujar Airlangga.

Tahun lalu, negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya, OPEC+, yang dipimpin Arab Saudi memang sepakat memangkas produksi minyak sebanyak 2 juta barrel per hari.

Pemangkasan ini dua kali lipat lebih tinggi dari perkiraan para analis, serta menjadi yang terbesar sejak pandemi.

Keputusan pemangkasan produksi tersebut pada akhirnya membuat pasokan minyak dunia semakin terganggu, tak seimbang dengan tingginya permintaan seiring mulai pulihnya aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Tak seimbangnya antara pasokan dan pemintaan telah membuat harga minyak mentah dunia terus merangkak naik di sepanjang 2022.

Harga minyak tertinggi tercatat pada 8 Maret 2022 yang mencapai 133 dollar AS per barrel, kenaikan yang diperparah kebijakan AS melarang impor minyak dari Rusia.

"(Memotong produksi minyak) sehingga mereka tetap mendapatkan premium price di harga minyak. Ini tentu menjadi catatan tersendiri," ucap Airlangga.

https://money.kompas.com/read/2023/02/14/160000526/airlangga-sebut-arab-saudi-tega-pangkas-produksi-minyak-di-tengah-krisis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke