Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KPR Masih Jadi Bisnis "Legit" Bank, Potensi Pengajuannya Masih Besar hingga 5 Tahun ke Depan

Bank Mandiri, optimistis bisnis KPR bisa tumbuh tinggi tahun ini dibanding tahun 2022. SVP Consumer Loans Bank Mandiri Dessy Wahyuni memproyeksikan penyaluran KPR Bank Mandiri bisa tumbuh dua digit di tahun 2023 ini.

Sebelumnya pada 2022, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan KPR 8,4 persen year on year (YOY) menjadi Rp 50,1 triliun.

Pencapaian tersebut juga turut menyumbang peningkatan kredit konsumer Bank Mandiri yang tumbuh 11,6 persen secara yoy menjadi Rp 102,8 triliun di akhir 2022.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri menggelar properti expo Find Your Property (FYP) Fest 2023 untuk memudahkan akses nasabah dalam mencari hunian impian.

Ajang pameran yang diselenggarakan pada 13 - 19 Februari 2023 di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta ini menawarkan 68 Proyek dari 25 Group pengembang aset-aset properti di wilayah Jabodetabek.

"Dari event FYP Fest 2023 ini, kami berharap dapat meraih pengajuan aplikasi KPR hingga Rp1 triliun sehingga dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan KPR tahun ini yang double digit," ujar Dessy belum lama ini, dikutip dari Kontan.

Bisnis KPR BTN sepanjang 2022

Bisnis KPR juga legit untuk BTN sepanjang 2022. Hal itu tercermin dari kinerja bank pada 2022.

Dirut BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, BTN mencatatkan laba bersih mencapai Rp 3,04 triliun per 31 Desember 2022.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 28,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,37 triliun di periode yang sama tahun 2021.

"Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan," kata Haru dalam konferensi pers paparan kinerja per 31 Desember 2022 di Menara BTN, Gambir, Jakarta, Kamis (16/2/2022).

Haru mengatakan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN.

Ia mengatakan, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23 persen secara tahunan menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022.

"Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen yoy menjadi Rp145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen," ujar Haru.


Potensi bisnis KPR di Indonesia

IDEAL Indonesia menilai, market size untuk produk KPR di Indonesia sendiri diproyeksi mencapai kurang lebih 39 juta dollar AS atau setara Rp 588,9 miliar (kurs rupiah hari ini Rp 15.100).

Bahkan, angka ini diproyeksi akan bertumbuh belasan persen CAGR (tingkat pertumbuhan per tahun) dalam lima tahun ke depan.

Tak heran lantaran 75 persen masyarakat Indonesia termasuk generasi milenial menggunakan metode KPR/KPA untuk membeli hunian.

Co-Founder & President IDEAL Indonesia, Ian Daniel Santoso mengatakan, besarnya potensi tersebut tak dibarengi dengan banyak pemain yang benar-benar menjawab kebutuhan pasar ini.

"Rata-rata calon pembeli yang sudah menemukan rumah impian, belum mendapatkan produk KPR terbaik yang sesuai dengan kebutuhan finansial mereka. Tidak hanya itu, keputusan untuk memilih produk KPR secara tradisional pun masih didasari oleh pengaruh dari agen atau tenaga pemasar properti," kata Ian.

"Proses pengajuan KPR secara tradisional juga cenderung memakan waktu yang panjang dan melelahkan bagi calon pembeli. Padahal, KPR merupakan salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang," lanjutnya.

Kenaikan suku bunga vs bisnis KPR di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan, meningkatnya inflasi akan membuat semakin sulitnya masyarakat membeli rumah.

Sebab tingginya inflasi akan direspons Bank Sentral dengan menaikkan suku bunga, yang berimplikasi pada kenaikan biaya kredit.

Bila BI menaikkan suku bunga acuan seiring naiknya inflasi, maka suku bunga kredit turut naik, termasuk suku bunga KPR yang akan membuat biaya membeli rumah semakin mahal.

Kondisi tersebut kata Sri Mulyani, dikhawatirkan akan membuat masyarakat semakin sulit membeli rumah karena semakin melebarnya gap antara daya beli dan harga rumah.

(Penulis Haryanti Puspa Sari, Ade Miranti Karunia | Editor Aprillia Ika, Yoga Sukmana)

https://money.kompas.com/read/2023/02/18/180000326/kpr-masih-jadi-bisnis-legit-bank-potensi-pengajuannya-masih-besar-hingga-5

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke