Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham PGEO Anjlok hingga Sentuh ARB pada Perdagangan Perdana

Sempat melesat pada pembukaan perdagangan, saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu langsung berbalik arah dan bergerak di zona negatif sejak awal perdagangan, hingga akhirnya menyentuh batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB).

Melansir data RTI, saham PGEO dibuka menguat di level Rp 925 dari level perdaggangan perdananya sebesar Rp 875 per saham.

Namun setelah itu saham perusahaan energi baru terbarukan itu langsung anjlok dan bergerak di zona negatif, hingga pada akhirnya melemah 6,86 persen ke Rp 815 dan terkena ARB.

ARB saham PGEO juga ditandai dengan hanya ditampilkannya jumlah antrean jual, di mana hingga pukul 13.22 WIB terdapat antrean jual sebanyak 60.597 lot pada level Rp 815.

Sebagai informasi, saham PGEO ditransaksikan sebanyak 38.703 kali hingga siang hari ini, dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 451,43 juta senilai Rp 375,45 miliar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury meminta untuk tidak melihat pergerakan saham perusahaan dalam jangka pendek.

Pasalnya, PGEO dinilai memiliki fundamental keuangan yang positif, terefleksikan dari tingkat marjin EBITDA dan profitabilitas perusahaan yang terjaga.

Asal tahu saja, sampai dengan kuartal III-2022 PGEO membukukan laba bersih sebesar 111,43 juta dollar AS, dengan total pendapatan sebesar 287,39 juta dollar AS.

"Kalau kita lihat dair sisi fundamental, perusahaani ini adalah fundamental yang kuat dengan EBITDA margin yang kuat, balance sheetnya pun sangat baik," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (24/2/2023).

"Jadi kalau kita lihat masih optimis, jangan lihat dari apa yang terjadi short term, tetapi kita selalu harus melihat fundamental secara keseluruhan," tambah Pahala.

https://money.kompas.com/read/2023/02/24/133848626/saham-pgeo-anjlok-hingga-sentuh-arb-pada-perdagangan-perdana

Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke