Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat Sebut Fenomena PHK Perusahaan Teknologi untuk Cegah Kerugian

Pada tahun ini, PHK massal startup terbaru dilakukan oleh PT Shopee Internasional Indonesia (Shopee) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Indonesia (UI), Aloysius Uwiyono menyoroti fenomena PHK massal perusahaan teknologi tersebut. Ia berpendapat, ada banyak alasan mengapa perusahaan akhirnya memutuskan melakukan PHK.

Salah satu alasan, yakni tindakan efisiensi karyawan untuk mencegah kerugian lebih besar, sebagai dampak dari resesi global. 

"Perusahaan mem-PHK karyawan kan karena perusahaannya menderita kerugian," ujar Aloysius Uwiyono kepada Kompas.com, Senin (13/3/2023).

Alasan efisiensi tersebut kemudian jadi alasan yang paling dominan yang diambil perusahaan dalam keputusan melakukan PHK.

Diharapkan setelah melakukan efisiensi dengan cara PHK, perusahaan pun melakukan restrukturisasi untuk mencegah kerugian lebih parah.

Hal tersebut, kata Aloysius, dilakukan GoTo, terutama untuk mengatasi kerugian.

"Penerapan GoTo adalah strategi perusahaan untuk memasarkan barang-barangnya ke konsumen. Nah kalau rugi ya PHK, kalau untung ya jalan terus," ucap dia.

Sebelumnya, GoTo pada Jumat (10/3/2023), juga mengumumkan perampingan organisasi yang berdampak kepada pengurangan jumlah karyawan hingga 600 orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dari PHK yang dilakukan pada November tahun lalu sebanyak 1.300 karyawan.

Bagaimana dengan PHK Shopee? 

Sebelumnya, Shopee mengumumkan PHK gelombang kedua pada Kamis (9/3/2023). Menurut Deal Street Asia, jumlah karyawan terdampak lebih dari 200 orang. Pada 2022 lalu, Shopee Indonesia juga melakukan PHK karyawannya. 

"Shopee melakukan langkah penyesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional," kata Juru Bicara Shopee Indonesia kepada KompasTekno beberapa waktu lalu.

Tidak disebut berapa banyak karyawan Shopee Indonesia yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) Shopee kali ini, pun tak disebut divisi Shopee mana (ShopeeFood, ShopeePay, atau lainnya) yang terdampak penyesuaian ini.


Industri kreatif dan IT masih tinggi peluangnya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menyoroti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan rintisan (startup).

Ia mengaku turut khawatir dengan fenomena PHK di beberapa industri. Namun, ia optimistis bahwa pekerja di perusahaan rintisan yang notabene adalah pekerja berketerampilan tinggi (high skill) akan lebih mudah mendapat pekerjaan baru.

Menurut Muhadjir, angka pindah kerja di perusahaan startup berada pada level tinggi. Artinya, seorang pekerja bisa dengan cepat keluar masuk antarperusahaan.

"Startup itu melibatkan tenaga kerja high skill, tenaga berketerampilan tinggi, sehingga kalau ada PHK kemungkinan untuk beralih ke bidang pekerjaan yang lain yang berkaitan dengan masalah IT, industri kreatif, masih tinggi peluangnya," kata Muhadjir usai acara Germas Award di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (6/12/2022), dikutip dari Nasional Kompas.com. 

Adapun industri yang disinyalir rawan melakukan PHK selain perusahaan teknologi, adalah industri tekstil, industri garmen, dan industri alas kaki. Sebab, tingkat produksi di industri tersebut sangat bergantung pada kinerja ekspor dan permintaan pasar.

https://money.kompas.com/read/2023/03/13/210000326/pengamat-sebut-fenomena-phk-perusahaan-teknologi-untuk-cegah-kerugian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke