Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

Tony mengatakan, penambahan porsi saham di PT Smelting tersebut merupakan upaya preseroan memperoleh Izin Usaha Pertambangan Khusus atau IUPK yang berlokasi di Tambang Freeport Papua. Adapun awalnya porsi saham Freeport di PT Smelting hanya 39,5 persen.

Mekanisme penambahan porsi saham tersebut dilakukan melalui investasi sejumlah 250 juta dollar AS yang setara dengan Rp 3,7 triliun (kurs Rp 15.183 per dollar AS). Dengan investasi tersebut, diharapkan kapasitas peleburan tembaga bisa dilakukan menjadi 1,3 juta ton per tahun, atau meningkat dibanding sebelumnya 300.000 ton.

"Kami meminta PT Smelting ekspansi untuk memenuhi kewajiban IUPK, dengan (investasi) 250 juta dollar AS, Saham Freeport di PT Smelting yang saat ini 39,5 persen akan meningkat menjadi 65 persen setelah ekspansi selesai," kata Tony Wenas.

Sebagai informasi, PT Smelting adalah perusahaan smelter yang mengolah tembaga murni. Usai kesepakatan tersebut selesai, keduanya berencana mengembangkan skema bisnis baru di tahun 2024.

Adapun kesepakatan itu dilakukan dengan melaksanakan pemasaran dan kontrak produk, yang mencakup lumpur anoda, asam sulfat, kerak tembaga, hingga tembaga telurida.

Tony mengatakan, di masa transisi, proses perdagangan serta kontrak penjualan secara menyeluruh akan dilakukan PT Smelting, melalui PT Freeport.

"Kami pemegang saham (mayoritas) yang mengendalikan PTFI, dan ini merupakan progres divestasi atau ekspansi PT Smelting," lanjut Tony.

https://money.kompas.com/read/2023/03/28/104200226/freeport-tambah-porsi-saham-di-pt-smelting-jadi-65-persen

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke