Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Pengunjung E-Commerce Merosot pada Februari 2023

Lima besar platform e-commerce di Indonesia menunjukkan tren penurunan kunjungan yang sama.

Dilansir dari laman SimiliarWeb, Rabu (29/3/2023), lima e-commerce terbesar di Indonesia menunjukkan penurunan pengunjung bulanan.

Berikut ini adalah rincian penurunan jumlah pengunjung yang dialami oleh e-commerce di Indonesia.

1. Shopee

E-commerce asal Singapura Shopee pada Februari 2023 dikunjungi 143,6 juta pengunjung.

Jumlah tersebut turun 16 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 171,3 juta kunjungan.

Ditarik ke belakang, jumlah kunjungan merosot turun 25 persen dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 191,6 juta. Dengan begitu, Shopee mengalami penurunan jumlah penurunan dua bulan berturut-turut.

2. Tokopedia

Bukan hanya Shopee, e-commerce lokal Indonesia seperti Tokopedia menunjukan penurunan pengunjung sejak Desember 2022.

Pada Februari 2023, Tokopedia disebut mencetak jumlah kunjungan sebanyak 108,1 juta kali.

Angka tersebut turun 15,60 persen secara bulanan dari 128,1 juta kunjungan di Januari 2023.

Padahal, pada akhir 2022 Tokopedia telah dikunjungi sebanyak 136,7 juta kali.

3. Lazada

Nasib serupa dialami Lazada, jumlah pengunjung e-commerce ini pada Februari ada sebanyak 74,2 juta.

Angka tersebut turun 18,69 persen secara bulanan dibandingkan jumlah kunjungan bulan sebelumnya sebanyak 74,2 juta.

Padahal, jumlah kunjungan di bulan Januari sempat menunjukan kenaikan tren pengunjung sebanyak 91,2 juta.

Pengunjung di bulan Januari tumbuh 9,61 persen secara bulanan dibandingkan kunjungan Desember 2022 sebanyak 83,2 juta.

4. Blibli

Penurunan jumlah kunjungan juga dialami e-commerce milik Djarum yaitu Blibli.

Pada Februari 2023, Blibli dikunjungi oleh 23,2 juta pengujung, atau turun 18,8 persen secara bulanan.

Jumlah kunjungan Blibli pada Januari 2023 adalah sebanyak 28,6 juta.

Angka tersebut juga merosot 23,5 persen dari kunjungan ecommerce Blibli pada akhir 2022 yang mencapai sebanyak 37,4 juta.

5. Bukalapak

Selanjutnya, e-commerce lokal Bukalapak juga mengalami penurunan jumlah kunjungan.

Pada Februari 2023, jumlah kunjungan Bukalapak mencapai 17,1 juta. Angak tersebut turun 14,2 persen secara bulanan dibandingkan kunjungan Januari 2023 sebanyak 20 juta.

Ketika ditarik ke belakang, kunjungan ke laman Bukalapak di Januari 2023 tumbuh 1,5 persen secara bulanan dibandingkan kunjungan Desember 2023 sebanyak 19,7 juta.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun dengan volume transaksi sebanyak 3.486 juta transaksi.

Realisasi ini masih di bawah target 2022 yang sebesar Rp 498 triliun.

Tidak tercapainya target transaksi e-commerce ini disebabkan karena mobilisasi masyarakat sudah kembali normal sehingga tren belanja cenderung melalui transaksi offline.

"Kenapa di bawah target? Setelah Kita lihat, kita harus memahami e-commerce ini kan blessing ya untuk pada saat mobilisasi rendah. Jadi kita melihat bahwa kemungkinan meningkatnya transaksi offline, itu yang menyebabkan e-commerce turun," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (19/1/2023).

Pada 2022 mulai terjadi tren social commerce,  masyarakat melakukan belanja online melalui platform media sosial yang menyediakan fitur belanja seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Tiktok.

https://money.kompas.com/read/2023/03/29/201100826/jumlah-pengunjung-e-commerce-merosot-pada-februari-2023

Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke