Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Piala Dunia U-20 Batal, Rp 400 Miliar Ludes untuk Renovasi Stadion

KOMPAS.com - Organisasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar pada tahun ini.

FIFA sendiri tak secara eksplisit menjelaskan alasan pembatalan tersebut. Namun diduga, pencabutan status tuan rumah ini lantaran adanya polemik penolakan Israel bertanding di Tanah Air.

Pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 2023 sendiri membawa konsekuensi kerugian ekonomi. Terutama dari sisi anggaran pemerintah yang sudah digelontorkan untuk persiapan pertandingan.

Selain itu, Indonesia juga dirugikan dari potensi ekonomi, terutama dari sektor pariwisata. Di mana negara ini kehilangan potensi besar kedatangan tambahan turis asing serta lenyapnya kesempatan mengenalkan Indonesia lebih luas ke masyarakat dunia.

Biaya renovasi stadion Rp 400 miliar

Salah satu anggaran terbesar untuk penyambutan Piala Dunia U-20 2023 adalah renovasi beberapa stadion pertandingan resmi maupun lapangan berlatih untuk kesebelasan dari berbagai negara.

Kementerian PUPR sendiri sudah menggelontorkan Rp 400 miliar guna merenovasi stadion-stadion agar bisa sesuai dengan standar FIFA.

Ini belum termasuk dana yang dialokasikan dari APBN untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga. Belum lagi, PSSI juga sudah mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk persiapan Tim Nasional U-20 di bawah pelatih Shin Tae Yong sejak 2019.

"Total kebutuhan anggaran renovasi Rp 400 miliar untuk merenovasi stadion dan lapangan agar sesuai dengan regulasi FIFA," kata Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dikutip Tribunnews, Kamis (30/3/2023).

Anggaran itu termasuk dalam kontrak tahun jamak (MYC) di mana pengalokasiaannya dilakukan pada tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2020, anggaran yang turun sekitar Rp57 miliar dan sisanya turun pada 2021.

Renovasi stadion ini juga sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 September.

Kementerian yang dipimpin Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memiliki enam tugas di antaranya mengalokasikan anggaran dan merenovasi stadion tempat pertandingan dan latihan Piala Dunia U-20.

Renovasi Stadion Manahan di Surakarta dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.

Sementara stadion maupun lapangan latihan yang ditangani Kementerian PUPR dibagi dalam lima klaster yakni klaster Palembang terdiri dari Stadion Atletik Jakabaring 1 (Palembang), Lapangan Panahan Jakabaring dan Lapangan Baseball Jakabaring (Palembang).

Lalu klaster Bandung meliputi Stadion Sidolig (Bandung), Lapangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor (Sumedang) dan Lapangan Jati Padjadjaran (Sumedang).

Selanjutnya, klaster Surakarta yang mencakup Stadion Sriwedari (Surakarta), Lapangan Kota Barat (Surakarta), Lapangan Banyuanyar (Surakarta) dan Lapangan Sriwaru (Surakarta).

Di klaster Bali ada Stadion I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), Stadion Gelora Trisakti (Badung), Stadion Kompyang Sujana (Denpasar) dan Stadion Gelora Samudra (Badung). Terakhir ada klaster Surabaya yaitu Stadion Gelora Bangkalan di Kabupaten Bangkalan.

Ada enam stadion yang awalnya ditunjuk menjadi tuan rumah yaitu Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatera Selatan), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta).

Berikutnya Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).

https://money.kompas.com/read/2023/03/30/201505526/piala-dunia-u-20-batal-rp-400-miliar-ludes-untuk-renovasi-stadion

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke