Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Pandemi dan Minim Pembangunan, Harga Sewa Rumah di Singapura Meroket

Angka ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera kembali ke tingkat pra-pandemi.

Baik menyewa kamar, apartemen, atau rumah, ekspatriat lama yang tinggal di Singapura merogoh kocek dalam-dalam dan membuat perubahan drastis untuk mengatasi kenaikan harga sewa.

Menurut data dari indeks sewa Urban Redevelopment Authority Singapura, harga semua properti hunian pribadi melonjak 29,7 persen tahun ke tahun pada tahun 2022, atau tertinggi sejak 2007.

Beberapa orang asing yang tinggal di sini mengatakan tuan tanah mereka mungkin memanfaatkan pasar properti yang terlalu panas untuk mendongkrak harga. Beberapa tuan tanah justru menggandakan harga sewa.

Kepala penelitian Asia-Pasifik di Knight Frank Christine Li mengatakan, laju kenaikan sewa tampaknya mulai melambat, tuan tanah masih dapat mengharapkan pertumbuhan harga dua digit.

“Jika harga sewa terus tumbuh dengan mantap, lebih banyak orang akan menelan pil pahit dan membeli properti sebelum membayar harga sewa yang lebih tinggi,” kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (13/4/2023).

Beberapa ekspatriat mempertimbangkan opsi lain misalnya dengan pindah ke tempat lain, meninggalkan Singapura, memperkecil ukuran hunian, membeli properti.

Salah satu pengamat Cheong dari Savills mengatakan, efek pandemi yang berkepanjangan membuat meroletnya harga sewa rumah di Singapura.

“Pertemuan berbagai faktor mulai dari Gen Y dan Z yang ingin melepaskan diri dari orang tua mereka untuk bekerja, menjaga privasi dari rumah mereka sendiri, hingga masuknya profesional asing, telah mendorong permintaan (properti),” kata dia.

Reputasi Singapura sebagai tempat berlindung yang aman selama pandemi melonjak ketika orang asing pindah ke negara kota itu untuk menghindari tindakan keras di China dan Hong Kong.

Selain kenaikan permintaan, kekurangan tenaga kerja di industri konstruksi selama pandemi juga berkontribusi pada penundaan, memperburuk masalah persediaan di pasar perumahan.

“Di sisi penawaran, pandemi yang menyebabkan penundaan penyelesaian baru telah mengakibatkan stok unit rumah sewa yang terbatas,” tandas Cheong.

https://money.kompas.com/read/2023/04/13/223000626/efek-pandemi-dan-minim-pembangunan-harga-sewa-rumah-di-singapura-meroket

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke