Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Ayam Tembus Rp 45.000, Bapanas: Jangan Beli di Satu Pedagang

Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan harga ayam bervariatif.

"Ayam itu harganya variatif. Saya mengalami langsung kemarin waktu beli di pasar sederhana saya langsung turun, begitu kami masuk melihat harga enak tuh di dalam tapi begitu saya ke luar harganya tinggi. Jadi itu seninya pasar tradisional. Belum lagi kalau mereka melihat pembelinya itu pakai baju rapi, bisa beda lagi harganya," ujar Ketut kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (27/4/2023).

"Jadi kalau mau beli ayam di pasar itu enggak boleh (beli) di satu pedagang. Pilih-pilih yang lain juga mana yang harganya murah. Karena variatif harganya," tambahnya.

Lebih lanjut Ketut menjelaskan, faktor lainnya bisa disebabkan karena ukuran ayam yang berbeda-beda. Jika berat ayam di bawah 1,2 kilogram (kg) diberi harga Rp 50.000, maka itu sudah termasuk tinggi. Begitu juga dengan berat di atas 1,2 kg. Pasalnya ayam dengan berat di atas 1,2 kg, paling tidak harganya di sekitar Rp 35.000-37.000.

"Yah memang HAP-nya (Harga Acuan Pembelian) kan Rp 27.000, jadi kalau sudah melebih itu yah mahal. Cuma harga yah memang variatif," katanya.

Ketut juga tidak menampik bahwa beberapa hari ini harga daging ayam mengalami kenaikan 3-5 persen. Namun, menurutnya, harga yang terjadi beberapa hari ini masih ditingkat wajar.

Beberapa pedagang dan pembeli yang didatangi Bapanas pun tidak banyak yang mengeluh dengan harga saat ini.

"Kami langsung ke lapangan hampir semua melaporkan bahwa ada kenaikan memang sedikit, ada yang 3 persen sampai 5 persen makanya kami selalu katakan masih dalam kondisi wajar," kata Ketut.

"Saya sendiri nanya juga langsung ke konsumen, Bu bagaimana, mereka bilang wajar. Sebagian besar pedagang juga kami tanya hampir 10 orang tidak ada yang mengeluh. Seperti yang saya sampaikan tadi harga di pasar tradisional itu bervariatif," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, memasuki hari ke empat pasa Lebaran (H+4) harga ayam di Pasar Slipi, Jakarta Barat, tembus Rp 45.000 per kilogram.

Marsidah, salah satu pedagang ayam di Pasar Slipi, mengatakan, kenaikan harga ini tidak terprediksi. Sebab menurut dia, biasanya di tahun-tahun sebelumnya, setelah Lebaran harga ayam turun. Namun Lebararan tahun ini malah justru sebaliknya.

"Ayam biasa Rp 40.000 sekarang Rp 45.000," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/4/2023).

Menurut dia kenaikan harga ayam ini terjadi lantaran stok ayam dari pasar besar yang sedikit akibat dari masih liburnya para peternak ayam untuk merayakan Idul Fitri 2023.

https://money.kompas.com/read/2023/04/27/170000026/harga-ayam-tembus-rp-45.000-bapanas--jangan-beli-di-satu-pedagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke