Menhub Budi Karya mengatakan, pengembangan dilakukan untuk mengantisipasi semakin padatnya penumpang Kereta Listrik (KRL) CommuterLine Jabodetabek.
"Hari ini kita membangun Tanah Abang agar bisa meningkatkan kapasitas tiga kali lipat, dari 100.000 menjadi 300.000 penumpang per hari," kata Budi Karya lewat siaran pers, Minggu.
Dia berharap, pengembangan yang dilakukan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari DKI Jakarta menuju kota-kota penyangga maupun sebaliknya.
Pada kesempatan tersebut, PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menuturkan, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan dan penataan Stasiun Tanah Abang dan kawasan sekitarnya.
"Kami siap mempercepat seluruh perizinan yang ada. Jika nanti sudah jadi, masyarakat agar bisa menggunakan serta merawatnya dan hasil ini bisa menjadi ikon baru Jakarta," ucap Heru Budi.
Hal senada juga dikemukakan Dirut KAI Didiek Hartantyo yang menuturkan akan terus melakukan peningkatan pelayanan di Stasiun Tanah Abang.
"Kami siap berkolaborasi dan mendukung kelancaran dari pengembangan ini. Semoga dapat segera terselesaikan dan yang paling penting nantinya akan berguna bagi masyarakat," ucap Didiek.
Dari 4 jalur jadi 6 jalur
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Tahap 1 ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Adapun nilai investasi yang dialokasikan pada tahap ini mencapai Rp 380,93 miliar.
Pengembangan yang dilakukan di antaranya pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.
Stasiun akan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi, terdiri dari 2 lantai yang dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung serta fasilitas disabilitas.
https://money.kompas.com/read/2023/04/30/200000526/stasiun-tanah-abang-dibangun-ulang-agar-bisa-tampung-300.000-penumpang-krl-