Investor "Wait and See" soal Utang AS, Wall Street Ditutup Hijau

S&P 500 menguat 0,3 persen menjadi 4.136,28. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,14 persen (47,98 poin) ditutup pada level 33.348,60. Sementara itu Nasdaq Komposit bertambah 0,66 persen menjadi 12.365,21.

Keith Buchanan dari Globalt Investments mengatakan saat ini, yang menjadi fokus investor adalah pembicaraan plafon utang. Pembicaraan yang dijadwalkan dimulai pada Jumat pekan lalu ditunda, karena Presiden AS Joe Biden akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kongres pada hari Selasa.

“Ini semacam ‘permainan’ menunggu. Setiap hari berlalu, dan setiap penundaan, setiap hari tidak ada perkembangan. Saya pikir akan semakin sulit bagi pasar untuk benar-benar mendapatkan daya tarik,” kata Buchanan mengutip CNBC.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada pekan lalu bahwa kegagalan untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang akan berdampak pada sistem keuangan. Departemen Keuangan saat ini memperkirakan bahwa AS akan masuk dalam posisi default atau gagal bayar paling cepat 1 Juni 2023. Namun, Yellen mengisyaratkan selama akhir pekan bahwa AS akan mampu untuk menghindari posisi default.

“Saya berharap. Saya pikir negosiasi sangat aktif. Saya diberi tahu bahwa mereka telah menemukan beberapa kesepakatan,” kata Yellen.

Pada hari Senin, investor mencerna data ekonomi bulan Mei untuk survei Empire State Manufacturing, yang menunjukkan jatuhnya aktivitas manufaktur di New York. Survei turun sekitar 43 poin dari April menjadi -31,8, di bawah perkiraan Dow Jones -5.

Di sisi lain, musim pendapatan perusahaan hampir berakhir, tetapi beberapa laporan ritel besar minggu ini akan memberi investor wawasan lebih lanjut tentang keadaan konsumen. Home Depot akan merilis laporan keuangannya pada hari Selasa, sementara Target dan Walmart akan melaporkan rilis kuartalannya masing-masing pada hari Rabu dan Kamis.