Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pemeriksaan Dokumen Jamaah Haji Dilakukan di Bandara Kertajati

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Kertajati untuk pertama kalinya ditetapkan sebagai embarkasi atau tempat pemberangkatan haji pada tahun ini. Ada 8.968 jemaah haji yang akan diberangkan ke Tanah Suci dari bandara tersebut.

Kendati demikian, Bandara Kertajati sebetulnya belum difasilitasi asrama haji yang lengkap. Oleh sebab itu, pemeriksaan dokumen atau keimigrasian, kepabeanan dan kekarantinaan (customs, immigration, quarantine/CIQ) dan X-ray dilakukan di Bandara Kertajati, bukan di asrama haji.

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Putu Eka Cahyadi mengatakan, memang umumnya layanan CIQ dan X-ray dilakukan di asrama haji untuk mempermudah jemaah haji melakukan penerbangan.

Namun, asrama haji Indramayu, Jawa Barat yang diperuntukkan embarkasi Bandara Kertajati masih dalam perbaikan, sehingga tidak memungkinkan layanan CIQ dan X-ray di asrama haji.

"Asrama haji di Indramayu masih belum seluruhnya rampung, nanti pemeriksaan CIQ-nya akan dilaksanakan di bandara. Tapi (embarkasi) yang lain itu dilakukan di asrama haji, dan itu sudah berjalan," ujarnya dalam media briefing di Gedung Kemenhub, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

"Saat ini, infrastruktur yang tersedia di sana juga belum bisa menaungi X-ray. Jadi untuk mengakomodir pemeriksaan supaya bisa berjalan lancar, ini dilakukan di bandara. Jadi tidak ada kendala," imbuhnya.

Ia menuturkan, pengoperasian Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji sudah mendapat persetujuan langsung dari Otoritas Penerbangan Kerajaan Arab Saudi (GACA). Persetujuan itu didapat setelah tim GACA melakukan peninjauan pada 15 Februari 2023 lalu.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, keputusan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan bagasi di asrama haji Indramayu, dan pemeriksaan dokumen di Bandara Kertajati, merupakan kesepakatan kedua pihak.

"Jadi mereka sudah tahu, dan sudah ngecek juga ke asrama. Sudah kita diskusikan, asrama seperti ini. Oke, mungkin lebih tepat dilakukan di bandara saja. Jadi kedua belah pihak sudah confirmed," kata Putu.

Adapun pemberangkatan haji tahun ini akan dilakukan dari 13 bandara embarkasi dengan 24 unit armada pesawat dari maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Ada 221.000 jemaah haji yang diterbangkan ke Arab Saudi.

Secara rinci, armada Garuda Indonesia sebanyak 14 unit dan Saudi Arabian Airlines 10 unit yang dilaksanakan dengan sistem rotasi pesawat. Garuda Indonesia akan melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter.

Nantinya, 14 unit pesawat Garuda Indonesia bakal diberangkatkan dari 9 bandara embarkasi yang berlokasi di Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok.

Sedangkan 10 unit pesawat Saudi Arabian Airlines bakal terbang dari 5 bandara embarkasi yang berlokasi di Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, dan Surabaya.

Sebagai informasi, waktu pelaksanaan penerbangan jemaah haji dibagi dalam 4 gelombang, yang terdiri dari 2 gelombang keberangkatan dan 2 gelombang kedatangan.

Pemberangkatan penerbangan haji Gelombang I ke Madinah berangkat pada 24 Mei 2023 sampai 7 Juni 2023, dan Gelombang II ke Jeddah berangkat pada 8-21 Juni 2023.

Sementara untuk kepulangan Gelombang I dari Jeddah tanggal 4-18 Juli 2023 dan Gelombang II dari Madinah tanggal 19 Juli 2023 sampai 2 Agustus 2023.

https://money.kompas.com/read/2023/05/26/204000026/alasan-pemeriksaan-dokumen-jamaah-haji-dilakukan-di-bandara-kertajati

Terkini Lainnya

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke