Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ANJT Alokasikan Capex Rp 595 Miliar, Untuk Apa Saja?

"Kami mengalokasikan capex di 2023 lumayan banyak, 40 juta dollar AS, dimana 10 juta dollar AS (Rp 148,7 miliar) kami pakai untuk melakukan penanaman kembali kebun yang sudah tua dan kurang produktif untuk menunjang profitabilitas kedepannya dan memastikan produksi tetap terjaga," kata Nopri.

Selain itu, ANJT juga mengalokasikan 10 juta dollar AS untuk capex rutin yang digunakan di perkebunan milik perseroan yang terdapat di beberapa lokasi.

Nopri mengatakan, dana capex juga digunakan untuk pembangunan pabrik kompos di kebun yang berada di Kalimantan Barat.

Selain itu juga capex digunakan untuk pembangunan fasilitas penjualan CPO, hingga pembangunan kawasan mitigasi api, mengingat lokasi perkebunan yang rawan kebakaran.

"Kami juga membangun mitigasi api dengan membangun waduk dan kanal-kanal dibKalimantan Barat, karena di tempat itu sangat rawan kebakaran," tambahnya.

Adapun kontribusi pendapatan ANJ bersumber dari CPO yang mencapai 50,08 juta dollar AS. Walaupun saat ini harga CPO terkoreksi disebabkan oleh produksi yang akan memasuki puncak produksi, dia percaya bahwa tren harga CPO dalam jangka panjang masih bullish.

“Faktor yang mempengaruhi harga jual CPO antara lain seperti gangguan pasokan dan krisis energi akibat ketegangan politik berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia serta eskalasi konflik antara China dan Taiwan. Selain itu, potensi El Nino juga akan menganggu pasokan global dan produksi kelapa sawit,” ungkap Nopri.

Nopri juga menjelaskan strategi yang akan akan dilakukan perusahaan pada tahun ini adalah dengan melakukan replanting (penanaman kembali) pada kebun-kebun yang berusia tua dan tidak produktif untuk tetap menjaga profil usia tanaman yang seimbang. Strategi ini akan mempercepat pertumbuhan di masa depan seraya mempertahankan profitabilitas dan arus kas.

“Hingga kuartal I-2023, profil usia tanaman kami 45 persen dalam kondisi prima karena berada di usia 8 sampai 20 tahun. Berikutnya 24 persen tanaman sawit kami adalah tanaman muda dan profil usia tanaman tua terdapat sebanyak 14 persen,” tambahnya.


Nopri merinci, kondisi ini adalah hasil dari penanaman kembali yang dilakukan oleh perusahaan sejak tahun 2015 hingga saat ini. Hingga kuartal I-2023, total lahan yang telah dilakukan penanaman kembali seluas 9.586 hektar, termasuk 370 hektar yang dilakukan pada kuartal I-2023.

Strategi lainnya yang juga akan diterapkan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digital menggunakan GIS dan EPMS (Electronic Plantation Mobile Solution). Beberapa inovasi juga akan dijalankan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrim akibat perubahan iklim, seperti pengomposan, drip fertigation dan pengelolaan air.

“Kami berharap dengan menjalankan strategi keseimbangan usia tanaman melalui program replanting agar dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang dan menjaga pertumbuhan di masa depan. Kami akan terus melanjutkan praktik perkebunan yang berkelanjutan dengan inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digital, serta mencapai ambisi ESG kami," lanjut Nopri.

https://money.kompas.com/read/2023/06/07/193000926/anjt-alokasikan-capex-rp-595-miliar-untuk-apa-saja-

Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke