1. Ekspor Pasir Laut Tuai Polemik, Mendag "Tunjuk Hidung" KKP
Kebijakan pemerintah yang membuka keran ekspor pasir laut menuai polemik. Sebab, siapa sangka bahwa kebijakan yang pernah "ditidurkan" sejak 2003 itu justru dibangunkan kembali.
Kebijakan tersebut sah diundangkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan hasil Sedimentasi di Laut.
Aturan tersebut ditandatangani Presiden Jokowi pada 15 Mei 2023. Bukan hanya masyarakat ataupun aktivis lingkungan yang mempersoalkan kebijakan ini, melainkan jajaran kementerian pun serupa.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengaku, dirinya tak tahu-menahu soal pembukaan izin ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Selengkapnya baca di sini
2. Marak Turis Asing Berulah di Bali, Pengusaha Hotel Usulkan Ini
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengusulkan ke Pemda Bali untuk membuat aplikasi berisi peraturan bagi turis asing atau do’s and don’ts.
Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan aplikasi ini akan memudahkan wisatawan dan pemerintah dalam menangani kasus dari hulu, di mana selanjutnya aplikasi tersebut akan digarap Pemprov Bali sekaligus pemilik domain.
“Nanti isinya atau kontennya adalah aturan yang terkait dengan do’s and don’ts jadi apa yang wajib dilakukan dan apa yang dilarang. Aturan-aturan ini harus dipahami sebelum mereka menginap dan ini untuk mencegah,” kata dia dikutip dari Antara, Rabu (7/6/2023).
PHRI Bali mengaku sangat mendukung agar aplikasi ini segera diluncurkan, di mana rencananya dalam aplikasi akan disediakan beragam bahasa seperti Bahasa Inggris, Jepang, Perancis, dan China.
Selengkapnya baca di sini
3. Satgas BLBI Bagi-bagi Gratis Aset Rampasan Pengemplang BLBI
Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) mengoptimalkan aset properti eks BLBI senilai Rp 1,86 triliun dengan total luas 226,8 hektare (Ha) kepada pemerintah daerah (pemda) dan kementerian/lembaga (k/L).
"Ini merupakan salah satu upaya mengamankan aset eks BLBI yang telah dilakukan pengamanan fisiknya dan sekaligus mengoptimalkan daya guna aset," ucap Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban dikutip dari Antara, Rabu (7/6/2023).
Ia menjelaskan, seluruh aset tersebut akan digunakan untuk menunjang tugas dan fungsi masing-masing k/l dan pemda dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Secara perinci, aset yang dioptimalkan berupa hibah kepada tiga pemda, yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Palembang atas aset seluas 142,1 Ha dan total nilai Rp 639,49 miliar.
Selengkapnya baca di sini
4. Geger Dugaan Wika dan Waskita Manipulasi Laporan Keuangan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai mencium aroma tidak sedap pada laporan keuangan perusahaan BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Kecurigaan manipulasi laporan keuangan agar kinerjanya tampak baik itu dibeberkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.
Padahal, kedua perusahaan itu juga berstatus perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Baik Wika maupun Waskita, merupakan BUMN konstruksi yang selama ini kerap didera kesulitan keuangan. Kedua perusahaan juga menanggung utang menggunung, baik kepada para kreditur maupun para vendornya.
Tiko mencontohkan, salah satu dugaan kuat dari Kementerian BUMN, Waskita dan Wika dicurigai memoles laporan keuangan arus kasnya (cashflow) yang lancar, padahal kondisi sebenarnya tengah kesulitan.
Selengkapnya baca di sini
5. Pertamina Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Dirut Beberkan Penyebabnya
PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar 3,81 miliar dollar AS atau sekitar Rp 56,6 triliun pada 2022. Kinerja itu naik 86 persen dibanding 2021 yang sebesar 2,05 miliar dollar AS atau Rp 29,3 triliun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, laba tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Ia bilang, kinerja positif ini bukan berasal dari keuntungan tak terduga.
"2022 bisa kami tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Capaian ini bukan karena windfall semata, tapi pondasinya kami perbaiki," ujarnya dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 Pertamina di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Ia pun menepis bahwa kinerja sepanjang tahun lalu ditopang oleh windfall profit atau lonjakan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) maupun keuntungan dari penguatan kurs dollar AS.
Selengkapnya baca di sini
https://money.kompas.com/read/2023/06/08/054000326/-populer-money-mendag-tunjuk-hidung-kkp-soal-ekspor-pasir-laut-marak-turis