Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Valuasi IPO VKTR Murah, Sebanding dengan Potensi EV di Masa Depan?

Berdasarkan prospektus, harga saham perdana VKTR adalah Rp 100 per lembar saham. Dengan nilai tersebut, perusahaan distributor bus dan truk listrik itu akan mengantongi dana segar senilai Rp 1 triliun hasil IPO.

Direktur Utama VKTR Gilarsi Wahju Setijono menilai, valuasi tersebut terbilang murah, mengingat opportunity yang akan diperoleh investor di masa depan. Apalagi saat ini pemerintah sedang fokus mendorong implementasi kendaraan listrik untuk mendorong penurunan emisi karbon.

“Ketika kita melepas harga IPO Rp 100 per saham, sebetulnya kenapa tidak Rp 500 per saham saja? Ada analitik yang kita lakukan, apakah harga ini masuk akal atau tidak. Kalau Rp 100 per saham itu, menurut saya tidak mahal, bahkan cukup murah kalau melihat opportunity-nya,” kata Gilarsi di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Gilarsi mengatakan, dalam melihat potensi kendaraan umum berbasis listrik, sangat sederhana. Saat ini perusahaan menjual 52 unit bus, sementara itu di Jakarta hingga tahun 2030 target kendaraan umum berbasis listrik adalah 10.000 unit.

“Katakanlah baru bisa tercapai di 2035, itu kan sebuah pasar yang sudah terbuka lebar. Siapa yang sudah memasuki pasar ini, dan sudah jualan? Itu masih bicara di Jakarta (saja),” ungkap dia.

Gilarsi mencontohkan, ketika Warren Buffett melakukan investasi di perusahaan baterai EV, BYD Co. Ltd. yang mana saat ini perusahaan tersebut juga bekerja sama dengan VKTR. Dia bilang Buffet menganggarkan dana sekitar 250 juta dollar AS saat itu.

Gilarsi menjelaskan, saat itu Buffet membeli saham BYD yang mana valuasinya sudah mahal, tapi dengan melihat masa depan bisnis, maka akan ada keuntungan di masa depan yang diperoleh.

“Warren Buffet investasi di BYD itu, pertama kali 250-an juta dollar AS, yang didapatkan 25 persenan, sekarang nilainya 100 miliar dollar AS, karena dia invest early enough,” jelas Gilarsi.

“IPO ini adalah upaya kita mengajak investor, di mana kita sudah selesai dengan konsepnya, dan juga sandbox-nya. Tapi kalau kita tidak serius, kita tidak bisa tangani ini sebagai private company. Dengan IPO kita bisa fund rising lagi, lagi dan lagi,” kata Gilarsi.

Gilarsi menekankan, pihaknya juga membidik potensi di luar Jakarta. Namun, karena tahun politik sudah dekat, maka tidak memungkinkan bagi kepala daerah untuk membuat komitmen kontrak hingga 10 tahun.

“Yang namanya siklus politik kan 5 tahunan, jadi mereka enggak boleh membuat komitmen kontrak untuk 10 tahun. Itu yang sedang diupayakan, begitu selesai, kita masuk paling depan,” jelasnya.

Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Anindya Novyan Bakrie optimis, ada banyak investor yang berminat masuk ke saham VKTR. Bahkan pihaknya cukup surprised dengan adanya nama-nama besar dalam fixed allocation (alokasi pasti)VKTR.

“Kalau dilihat dari bookbuildingnya lumayan lah. Kalau perusahaan go public itu masalah tanggung jawab. Tapi minatnya berkali-kali lipat ya, saya bahkan kaget karena yang fixed allocation itu nama-nama besar sudah masuk. Bagi kita, oversubscribe bagus,” ungkap Anindya.

https://money.kompas.com/read/2023/06/13/134137826/valuasi-ipo-vktr-murah-sebanding-dengan-potensi-ev-di-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke