Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Dinilai Harus Membuat Pengawasan Berlapis dalam Impor Bawang Putih

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, pemerintah harus melakukan pengawasan yang berlapis dalam proses pendistribusian impor bawang putih.

Hal ini sebagai upaya terhindar dari adanya kartelisasi atau mafia bawang putih sebagai komoditas yang lebih dari 85 persen diimpor.

"Bawang putih ini 85 persen full impor, jadi ketergantungan impornya tinggi dan importir sebetulnya tidak terlalu banyak tetapi mereka menguasai pasar karena mereka memegang impor dalam negeri Indonesia, dan itu yang membuat adanya kekhawatiran terjadinya kartel atau mafia bawang putih tadi. Makanya ini harus hati-hati dan pemerintah harus melakukan pengawasan yang berlapis," ujar Bhima saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Bhima menuturkan, pemerintah sebenarnya bisa mengecek apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan, yakni dengan membandingkan antara harga bawang putih di tingkat konsumen dengan harga yang dibeli dari negara asal pengimpor.

"Contohnya mereka menjual harga di rumah tangga Indonesia atau di pasar tradisional berapa, dicocokkan lah dengan negara yang importir. Kalo marginnya terlalu tinggi maka itu bisa terindikasi keuntungan yang tidak wajar dan ini KPPU perlu masuk. Kalau ada yang mempermainkan harga, harus segera ditindak," ungkap Bhima.

Selain itu menurut dia, Kementerian Perdagangan juga perlu memberikan semacam 'rel' agar tidak terjadi kenaikan impor berlebihan, di luar angka kebutuhan konsumsi. Hal inilah yang membuat para oknum nakal kenyang akan keuntungannya.

"Dulu tahun 2018 ke 2019 itu ada kasus beras, daging sapi, ada gula juga jadi banyak komoditas yang perlu diperhatikan oleh pemerintah karena bisa menjadi peluang uang masuknya kelompok- kelompok yang mengambil margin berlebihan," jelas Bhima.

Sebelumnya, Komisi IV DPR RI mencolek Badan Pangan Nasional (Bapanas) ihwal adanya dugaan mafia dalam izin impor bawang putih yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan.

Hal ini dimulai ketika Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menceritakan pada saat Kementerian Perdagangan rapat kerja dengan Komisi VI DPR, pada Selasa (6/6/2023) kemarin, komisi VI DPR mencium adanya dugaan mafia dalam proses pengajuan importasinya.

"Kemarin di Komisi VI dengan Kementerian Perdagangan yang mengatakan ada praktek mafia bawang putih. Ditanya (anggota DPR) apakah Anda (Mendag Zulhas) ikut bermain, ternyata yang bersangkutan mengatakan RIPH tidak ada masalah. Justru yang masalah SPI, itu jadi perhatian kepala Bapanas," cerita Sudin saat Rapat Kerja dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, dan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

"Anda (Kepala Bapanas) pasti tahulah, masa saya harus buka di sini kalau masalah mafia- mafia itu enggak mungkin," sambung Sudin.

Sudin tetap bersih keras menilai bahwa Kepala Bapanas tahu-menahu siapa dalang di balik mafia tersebut.

"Tadi yang soal Kementerian (Perdagangan) ada mafia bawang putih bisa Anda jawab ndak? Anda pasti tahu sudah, sudah enggak usah dijawab," ujar Sudin kembali, ketika Kepala Bapanas Arief memberikan penjelasan soal rencana importasi bawang putih ke Tanah Air.

https://money.kompas.com/read/2023/06/15/114000426/pemerintah-dinilai-harus-membuat-pengawasan-berlapis-dalam-impor-bawang-putih

Terkini Lainnya

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke