Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah

Melansir data RTI, pukul 9.40 WIB, IHSG berada pada level 6.689,18 atau turun 9,3 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.698,54.

Sebanyak 262 saham melaju di zona hijau dan 195 saham di zona merah. Sedangkan 217 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 5,7 milar saham.

Bursa Asia pagi ini mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hongkong 1,06 persen (211,9 poin) pada level 19.828,46. Kemudian, Shanghai Komposit pada posisi 3.256,96 atau melemah 0,5 persen (16,3 poin), dan Strait Times pada posisi 3.240,28 atau turun 0,6 persen (19,7 poin). Sementara itu, Nikkei menguat 0,05 persen (18,5 poin) di level 33.724,6.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu berakhir negatif, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,32 persen (108,9 poin) pada posisi 34.299,12. S&P 500 melemah 0,3 persen (16,2 poin) di level 4.409,59. Sementara itu, Nasdaq berada di posisi 13.689,57 atau melemh 0,6 persen (93,2 poin).

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG masih akan mengalami penguatan. Namun, masih ada fase retest pada level 6.700 sebagai resistance psikologis.

Di sisi lain, sebut dia, pada pekan lalu jumlah transaksi bursa mengalami peningkatan. Jika hari ini tidak terjadi perubahan arah tren, (dari uptrend lalu patah menembus support), maka lonjakan volume tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

"Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.618 sampai dengan 6.754,” kata William dalam analisisnya.

Rupiah

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.36 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.978 per dollar AS, atau turun 38 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.940 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah pagi ini mengikuti pelemahan yang terjadi di mata uang regional lainnya dan pergerakan negatif indeks saham Asia pagi ini.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini. Sikap Bank Sentral AS yang masih menginginkan kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi di AS menjadi faktor penekan rupiah dan nilai tukar regional lainnya terhadap dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, pasar juga mewaspadai pelambatan ekonomi yang terjadi di China dan Eropa. Ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan bisa menekan rupiah pagi ini. Ariston memperkirakan rupiah bisa bergerak melemah ke area Rp 15.000 per dollar AS dengan potensi support di Rp 14.900 per dollar AS hari ini.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/06/19/100150026/awal-sesi-ihsg-dan-rupiah-melemah

Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke