Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Cerita Sukses Cempaka, Bangun Bisnis Pakaian Tidur SARE Studio

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu langkah yang harus dimiliki oleh pebisnis dalam membuka usahanya adalah harus bisa membaca peluang pasar. Sebab, dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa menarik perhatian mereka untuk membeli.

Hal inilah yang dimiliki oleh Cempaka dan partnernya, Putri Andam Dewi, saat membuat SARE brand lokal Indonesia yang bergerak dalam bidang fesyen khusus piama.

Cempaka menceritakan asal muasal mendirikan SARE tepatnya pada 2015 silam adalah lantaran setelah melihat peluang bisnis dari pakaian tidur yang masih terbuka sangat besar.

Menurut Cempaka, saat itu industri pakaian tidur di Indonesia masih belum banyak pesaingnya dan masih sedikit usaha yang memproduksi pakaian tidur.

"Kita berdua merasa bahwa kita sebagai manusia 1/3 hidup kita kan dihabiskan untuk tidur, tapi belum banyak, industri enggak banyak yang raih, jadi opportunity di bisnis tentang tidur, kesempatannya masih luas," ujar Cempaka kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Dalam mengembangkan bisnis baju tidurnya, Cempaka menuturkan ada satu hal yang menjadi tantangan terbesarnya yakni mengedukasi pasar. Sebab menurut dia, di Indonesia masyarakatnya tidak begitu tertarik menggunakan baju piama ketika tidur.

"Baju tidur itu, selalu baju nomor sekian yang dipikirin. Orang pasti mikir kuliah pake baju apa, kerja pake baju apa, ke kondangan mau pake baju apa, tapi berapa banyak sih orang yang beneran mikir 'oke kalau aku tidur harus pake baju ini'," jelas Cempaka.

Kemudian pada saat pandemi, dia mengaku penjualannya meningkat lantaran kala itu tren menggunakan baju tidur yang modis bisa juga dipakai menjadi outfit ketika keluar rumah. Namun peningkatan penjualan itu tidak berlangsung lama lantaran masyarakat sudah bebas beraktivitas di luar rumah tanpa ada pembatasan lagi.

"Pada saat ada pembatasan keluar orang-orang karena bosannya sekali ingin keluar rumah ingin tampil modis. Tapi karena sudah terbiasa keluar rumah sejak larangannya diberhentikan mereka enggak begitu aware lagi," jelas dia.

Namun dirinya bersama timnya tidak tinggal diam. Mereka mencoba menawarkan produk baju piamanya sebagai hadiah.

Untuk menarik pembeli, SARE Studio juga menyediakan kartu ucapan jika pelanggan ingin memberikan ucapan ketika memberikan hadiah. Bahkan, bungkusnya pun mereka buat menarik.

Dengan menawarkan piama sebagai hadiah, SARE Studio berharap bisa menarik segmen pasar baru yang awalnya tak punya niat untuk  beli pakaian tidur bagi diri mereka sendiri. Selain itu, SARE Studio juga banyak berkolaborasi dengan influencer atau artis untuk lebih mengenalkan produk-produk besutannya.

Berkat keuletannya, yang awalnya SARE studio dibantu oleh beberapa penjahit, kini mereka berhasil memberdayakan Komunitas Penjahit Bogor yang mayoritasnya adalah kaum perempuan. Bahkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk baju piamanya adalah bahan yang ramah lingkungan.

“Kami berkolaborasi dengan komunitas penjahit di Bogor yang mayoritas perempuan. Produk kami nyaman dipakai karena menggunakan bahan yang bagus, dan nyaman di hati karena bisa terurai kembali ke tanah,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/07/17/154000526/intip-cerita-sukses-cempaka-bangun-bisnis-pakaian-tidur-sare-studio

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke