Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

DBS Indonesia Tak Tutup Kemungkinan Salurkan Pembiayaan ke "Startup"

Hal itu disampaikan di tengah industri perusahaan rintisan atau start up yang sedang menghadapi tantangan terkait susutnya investasi.

Presiden Direktur DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, dalam memberikan pembiayaan kepada startup, pihaknya lebih melihat apakah perusahaan memenuhi syarat untuk mengakses produk keuangan, dalam hal ini pembiayaan.

"Kami pikir akan mendukung (startup) yang bankable, skor kreditnya baik, dan arus kasnya juga baik," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Ia menambahkan, pihaknya juga tidak memperhitungkan valuasi dari sebuah startup atau perusahaan rintisan untuk menggelontorkan pembiayaan.

Meskipun begitu, ia mengakui tidak mudah untuk mencari startup yang cocok untuk menjalin kesepakatan pembiayaan.

Yang jelas, Chu Chong bilang, penting untuk menilai perusahaan rintisan dari kemampuannya keuangannya mengembalikan pinjaman.

"Itu lebih penting, sektornya juga boleh bermacam-macam, karena ini komersial bisnis," imbuh dia.

Sebagai informasi, DBS Indonesia telah menggelontorkan dana pinjaman Rp 500 miliar untuk startup perikanan eFishery yang membangun ekosistem akuakultur berkelanjutan.

Selain itu, DBS juga memiliki kerja sama dengan ekosistem lending seperti Home Credit, Modalku, ShopeePay, dan Kredivo untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

https://money.kompas.com/read/2023/07/17/170000326/dbs-indonesia-tak-tutup-kemungkinan-salurkan-pembiayaan-ke-startup-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke