Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Fakta Uji Coba LRT Jabodebek yang Disetop Sementara

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek yang dijadwalkan berlangsung selama 12 Juli-15 Agustus 2023 dihentikan sementara oleh Kementerian Perhubungan.

Lantas, apakah hal ini akan memundurkan tanggal operasional komersial LRT Jabodebek yang ditargetkan 18 Agustus 2023? Mengingat uji coba operasional ini menjadi tahapan penting sebelum LRT dioperasikan penuh.

Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, jadwal operasional komersial LRT Jabodebek masih sesuai rencana meski uji coba dihentikan sementara.

"Enggak (mundur), sejauh ini masih sesuai rencana," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Rabu (19/7/2023).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi. LRT Jabodebek akan diresmikan dan dioperasikan secara penuh pada 18 Agustus mendatang.

"Kita harapkan setelah 18 Agustus diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo kita rencanakan hal itu, sehingga setelah itu bisa kita komersialkan," ucap Purnomosidi saat dihubungi via telepon, dikutip Rabu.

Nantinya LRT Jabodebek akan melayani penumpang dengan 434 perjalanan per hari yang akan dibagi untuk perjalanan rute Jakarta-Cibubur dan Jakarta-Bekasi.

Adapun jumlah rangkaian yang akan dioperasikan sebanyak 29 rangkaian dari total 31 rangkaian, yaitu 27 rangkaian untuk perjalanan dan 2 rangkaian untuk cadangan.

Waktu operasional LRT Jabodebek ini ialah pukul 05.30-23.30 WIB setiap harinya.

"Semua jalur akan kita layani dan operasikan. Termasuk jalur menuju Stasiun Halim dalam rangka sebagai transportasi pengumpan atau feeder bagi Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata dia.

Lalu seperti apa fakta-fakta di balik penghentian sementara uji coba LRT Jabodebek? Simak rangkuman Kompas.com berikut ini.

1. Penyebab Uji Coba LRT Jabodetabek Dihentikan Sementara

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, penghentian sementara uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek selama 17-20 Juli 2023 dilakukan untuk memperbaiki sistem LRT Jabodebek.

Hal ini diputuskan setelah DJKA melakukan Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Uji Coba Terbatas LRT Jabodebek pada Sabtu (15/7/2023).

"Pada umumnya uji coba berjalan lancar. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan untuk perbaikan termasuk penyempurnaan pada sistem software," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).

Sementara itu, Purnomosidi mengungkapkan, perbaikan yang dilakukan di antaranya berupa memasukkan perangkat lunak (software) dari Siemens ke sistem LRT agar operasionalnya dapat lebih optimal.

Sebagai informasi, Siemens merupakan pihak yang memberikan rekomendasi safety assessment untuk LRT Jabodebek sehingga pada 12 Juli lalu moda transportasi ini dapat memulai rangkaian uji coba operasional terbatas.

"Dari hasil evaluasi sepekan kemarin kami lakukan uji coba, ada software yang harus kami inject dari teman-teman Siemens ke sistem untuk mendapatkan performa yang lebih bagus lagi," ujar Purnomosidi.

Purnomosidi berharap proses pemasangan perangkat lunak ini dapat dipercepat sehingga uji coba LRT Jabodebek dapat segera kembali dilaksanakan.

"Semoga lebih cepat ya. Jadi kami mengambil estimasi terpanjang kalau nanti inject software karena yang di-inject ada yang di stasiun, ada yang di posisi di trainset. Kalau itu bisa lebih cepet berarti uji cobanya akan lebih cepat," ucapnya.

"Kami akan upayakan lebih cepat proses inject software ini," tambahnya.

2. Akan Dilakukan Trial Run

Setelah sistem LRT Jabodebek diperbaiki, moda transportasi tanpa masinis ini juga akan kembali melaksanakan trial run pada 21-23 Juli mendatang untuk memastikan sistem yang diperbarui berfungsi dengan baik.

Baru setelah itu uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek akan kembali dilaksanakan pada 25 Juli untuk peserta undangan. Sebab, uji coba operasional untuk peserta undangan dari kementerian atau lembaga seharusnya dilaksanakan pada 12-26 Juli ini.

Kemudian, kapan uji coba LRT Jabodebek untuk peserta dari masyarakat umum?

3. Uji Coba untuk Masyarakat Umum Mulai 29 Juli

Uji coba operasional terbatas dengan tarif Rp 1 untuk masyarakat umum dijadwalkan dimulai pada 29 Juli mendatang atau mundur dari semula dijadwalkan 27 Juli-15 Agustus 2023.

Kendati demikian, Purnomosidi berharap proses penyempurnaan sistem LRT Jabodebek ini dapat dipercepat sehingga uji coba untuk masyarakat bisa dilakukan sebelum 29 Juli.

"Iya (ditunda). Kemungkinan iya (tanggal 29 Juli), tapi semoga lebih cepat ya," ujarnya kepada media melalui sambungan telepon, dikutip Selasa (18/7/2023).

4. Operator Jamin Kuota Uji Coba Tidak Berkurang

Dengan adanya penghentian uji coba tentu membuat masa uji coba menjadi berkurang lantaran untuk melakukan perbaikan sistem dan trial run saja sudah menghabiskan waktu 7 hari dari jadwal uji coba.

Sementara, khusus untuk uji coba bagi masyarakat umum saja sudah ada 24.000 calon peserta yang mendaftar secara online pada 10 Juli lalu.

Menjawab pertanyaan ini, Kuswardojo memastikan penghentian ini tidak akan mengurangi kuota peserta uji coba.

"Tidak (berkurang kuotanya). Semua yang sudah mendaftar dengan data yang lengkap, akan mendapatkan konfirmasi sesuai jadwal uji coba operasional terbatas," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Mulanya, kuota peserta uji coba LRT Jabodetabek sebanyak 600 orang per hari yang akan dilayani dengan empat perjalanan. Namun karena hari uji coba berkurang, maka PT KAI selaku operator akan menambah frekuensi perjalanan kereta selama uji coba LRT Jabodetabek.

Dengan demikian jumlah peserta uji coba akan tetap sama karena kuota peserta per hari bakal bertambah seiring dengan ditambahnya frekuensi perjalanan kereta LRT Jabodebek.

"Ya, pasti akan ada frekuensi tambahan perjalanan kereta LRT-nya. Saat ini kami sedang menghitung berapa tambahan yang diperlukan," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/07/20/061000326/sederet-fakta-uji-coba-lrt-jabodebek-yang-disetop-sementara

Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke