Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IPA Convex 2023, Ajang Bos-bos Migas Kumpul Bahas Transisi Energi

Ketua Panitia Convex IPA 2023 Krishna Ismaputra mengatakan, berbagai diskusi dengan pemangku kepentingan di sektor hulu migas akan digelar pada perhelatan IPA Convex ke-47 ini.

Salah satunya diskusi dengan bos-bos perusahaan energi raksasa, yakni Petronas dari Malaysia, Mubadala dari Uni Emirat Arab (UEA), serta PT Pertamina (Persero).

"Mereka akan bercerita bagaimana mereka sebagai CEO perusahaan besar dalam mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan perusahaan mereka dalam menghadapi energi transisi saat ini," ujarnya dalam konferensi pers Road to IPA Convex 2023 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Pada perhelatan kali ini terdapat sesi bagi para generasi muda yaitu 'Youth@IPA' yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mempresentasikan karya ilmiahnya.

Selain diskusi, IPA Convex 2023 juga menyiapkan dokumen kajian (white paper) yang merupakan usulan dari para pelaku industri migas untuk mencapai investasi migas yang diinginkan.

Dokumen ini juga mencakup usaha para pelaku industri migas dalam penurunan emisi karbon yang secara teknis dan keekonomian dapat diterapkan di Indonesia.

Sementara itu, Vice President IPA Ronald Gunawan mengatakan, berbagai sesi diskusi dengan para pemangku kepentingan sektor hulu migas pada IPA Convex 2023, bertujuan mencari solusi guna mencapai target penurunan emisi karbon dan peningkatan produksi migas.

Seperti diketahui, dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dengan kemampuan sendiri, atau 41 persen dengan dukungan internasional.

Selain itu, Indonesia juga menargetkan mencapai emisi nol atau net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Sementara pada produksi migas, pemerintah menargetkan produksi minyak bisa mencapai 1 juta barrel minyak per hari (bph), dan gas mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030.

"Pemenuhan kebutuhan energi dan upaya mengurangi emisi karbon untuk membantu mengurangi pemanasan global harus dapat berjalan bersama,” kata Ronald.


Ronald menambahkan, IPA Convex 2023 mengusung tema 'Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy Security'.

Ia bilang, tema itu dipilih dengan mempertimbangkan dua kondisi utama yang ada di sektor hulu migas saat ini, baik secara nasional maupun global, yaitu transisi energi dan investasi hulu migas.

Menurutnya, para pelaku sektor hulu migas memang telah sepakat bahwa transisi energi merupakan keniscayaan dan tidak bisa dihindari.

Namun, energi yang bersumber dari migas tetap dibutuhkan saat ini karena permintaan energi yang masih tinggi, dan belum bisa dipenuhi seluruhnya dengan energi baru terbarukan.

Maka pembahasan mengenai penggunaan energi fosil pun masih dilakukan, sembari mendorong pengembangan energi baru terbarukan.

"Oleh karena itu, energi fosil masih akan memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung ketahanan energi," ungkapnya.

Adapun perhelatan IPA Convex 2023 digelar bekerja sama dengan Dyandra Promosindo. Selain itu, didukung pula para sponsor yang terdiri dari berbagai perusahaan migas nasional dan internasional.

Terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi, MedcoEnergi, Elsewedy Electric, COSL, BP Indonesia, Wood Mackenzie, Petronas Indonesia, Exxonmobil Indonesia, Energi Mega Persada, dan Mubadala Energy.

Kemudian didukung pula oleh Conrad Asia Energy Ltd, Sinopec International Petroleum E&P Corporation (SIPC) Indonesia, Chevron, Harbour Energy, dan Inpex Masela Ltd.

https://money.kompas.com/read/2023/07/20/161252526/ipa-convex-2023-ajang-bos-bos-migas-kumpul-bahas-transisi-energi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke