Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Beras Naik, Bapanas Bantah Terjadi Kelangkaan

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional Rachmi Widiriani menyampaikan, tidak ada kelangkaan beras, akan tetapi memang harga beras terus merangkak naik karena saat ini memang sedang musim gadu (Juni—September) yang memang beras memang lebih rendah dibandingkan musim panen raya.

“Berasnya ada, tidak langka, tetapi harganya naik memang betul. Hal ini relate dengan supply dan demand. Jadi sekarang ini musim gadu, secara normal 70 persen siklus padi dihasilkan di semester I,” ujar Rachmi, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/9/2023).

Adanya El Nino juga berdampak pada proses produksi padi dan menyebabkan penurunan produksi beras. Oleh sebab itu, harga beras masih terus naik. Banyak penggilingan padi kecil dan sedang sudah mulai kekurangan bahan baku, bahkan beberapa sudah tidak produksi karena mahalnya harga gabah.

Rachmi menyanggah adanya kelangkaan beras karena Bapanas melalui Bulog terus menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan juga mulai Senin (11/9/2023) nanti, akan digelontorkan bantuan beras 10 kg untuk 21.3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk tiga bulan ke depan.

Kebijakan impor sudah ditetapkan dari awal tahun bahwa akan impor beras sebanyak 2 juta ton untuk cadangan beras pemerintah. Hal ini karena sudah ada prediksi dari Bapanas, Prognosa Neraca Pangan, bahwa situasi pada tahun 2023 ini tidak terlalu baik untuk produksi beras.

“2022 ada penugasan ke Bulog untuk pengadaan CPP beras itu 500.000 ton, tetapi sampai akhir tahun masuk 200.000 ton. Datangnya harus terukur, dari penugasan itu, kemudian perlunya berapa. Lalu, datang 200.000 ton, kemudian 300.000 tonnya masuk di 2023 sampai awal Maret kemarin” Tutur Rachmi

Pada awal tahun 2023, kembali ada penugasan untuk pengadaan beras cadangan pemerintah sebanyak 2 juta ton yang akan dilaksanakan oleh Bulog. (Reporter: Shobihatunnisa Akmalia | Editor: Handoyo)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bapanas: Harga Beras Naik, Tapi Tidak Langka

https://money.kompas.com/read/2023/09/08/155331826/harga-beras-naik-bapanas-bantah-terjadi-kelangkaan

Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke