Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN IP Genjot Inovasi Pengembangan Energi Terbarukan

JAKARTA, KOMPAS.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mendorong inovasi dalam menjalankan operasional bisnis. Salah satunya dengan menggenjot penggunaan energi baru terbarukan (EBT) pada pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, saat ini pihaknya tengah gencar dalam mengakselerasi transisi energi, di mana proyek-proyek dikerjakan dengan mengajak mitra strategis yang mempunyai visi dan komitmen sama untuk mendorong transisi energi di Indonesia.

Maka dengan bauran energi baru terbarukan yang kian membaik dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pun menurun.

"PLN IP terus melakukan inovasi dan improvement di dalam menjalankan operasional bisnis perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Upaya mendorong inovasi dalam operasional bisnis, termasuk dalam pengembangan energi terbarukan, telah membuat PLN IP menjadi subholding PT PLN (Persero) mencatatkan nilai kinerja organisasi (NKO) mencapai 102,78, yang menjadi tertinggi di antara subholding PLN lainnya.

Menurut Edwin, capaian tersebut tak lepas pula dari peran para pegawai PLN IP yang terus bekerja menjaga sistem kelistrikan terjaga dengan baik.

Dalam upaya melakukan inovasi, PLN IP sebagai pengelola PLTU Suralaya di Cilegon, Banten juga telah melengkapi pembangkita dengan teknologi Elelectrostatic Precipitator (ESP). Teknologi ini akan menyaring debu sisa pembakaran sampai ukuran terkecil di bawah 2 micrometer sehingga dapat mengurangi emisi.

Menurut Edwin, PLTU Suralaya dengan dilengkapi CEMS untuk memastikan emisi gas buang dari operasional tetap di bawah ambang batas yang ditentukan.

"PLN menerapkan sistem digital untuk mengelola seluruh pembangkit kami. Monitoring sistem pembangkit membuat operasional semakin efektif dan efisien," ujarnya.

Edwin bilang, operasional PLTU Suralaya telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Pihaknya bahkan melakukan pengurangan operasional PLTU saat awal disebut sebagai salah satu kontributor polusi Jakarta.

"Sejak 28 Agustus, PLN sudah mengurangi operasional PLTU Suralaya sebanyak 4 unit atau sebesar 1.600 Megawatt (MW), meski diketahui polusi di Jakarta justru semakin tinggi," ungkap dia.

Adapun berbagai upaya yang dilakukan perusahaan dalam menekan emisi dari pembangkit mendorong sejumlah PLTU yang dikelola PLN mendapat penghargaan dalam ASEAN Energy Award 2023.

Pembangkit yang mendapatkan penghargaan mampu menekan emisi yakni PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton, PLTU Jeranjang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.

https://money.kompas.com/read/2023/09/11/214000126/pln-ip-genjot-inovasi-pengembangan-energi-terbarukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke